Ternak Jangkrik Jadi Alternatif Ibu-ibu Desa Bagorejo

Ternak jangkrik. Sumber foto: iStock.
Ternak jangkrik. Sumber foto: iStock.

BANYUWANGITernak jangkrik menjadi alternatif ibu-ibu rumah tangga di Desa Bagorejo, Kecamatan Srono, Kabupaten Banyuwangi untuk mendapatkan pemasukan ekonomi keluarga. Secara berkelompok mereka bersama-sama warga lingkungan sekitar ternak jangkrik yang dinilai cukup mudah dan tidak butuh modal besar.

 

“Rata-rata ternak jangkrik merupakan kerja sampingan ibu-ibu rumah tangga. Karena merawatnya tidak ribet, tidak membutuhkan perlakuan khusus, hanya rutin kasih makan saja,” kata Ketua Kelompok Jangkrik Sejahtera, Sri Yusweni, Senin (23/10/2023).

 

Sri menjelaskan, ternak jangkrik di sini sudah berjalan sekitar satu tahun. Awalnya hanya lima orang, kini sudah 17 orang yang bergabung dan rata-rata memang ibu rumah tangga.

 

“Kelompok ini berternak jangkrik di sebuah gudang bekas penyelepan padi milik warga,” katanya.

 

Ia menyebut, ternak jangrik menggunakan boks berukuran sekitar 3 x 1 meter dan boks tersebut rata-rata berisi 5 ons bibit jangkrik. Lama masa panen jangrik hanya sekitar 26 hari sampai satu bulan.

 

“Biasanya 1 ons bibit jangrik itu bisa jadi 10 kilogram jangkrik siap panen. Jadi 1 boks bisa menghasilkan 50 kilogram jangkrik saat panen,” ujarnya.

 

Sri mengungkapkan, satu kilogram jangkrik di pasaran sekitar Rp 30.000, artinya 1 boks bisa menghasilkan Rp 1,5 juta. Sementara biaya operasional untuk ternak jangkrik relatif kecil dan rata-rata hanya Rp 1 juta per boks yang digunakan untuk bibit dan pakan jangkrik.

 

“Jadi rata-rata 1 boks bisa menghasilkan keuntungan sekitar Rp 500 ribu. Kalau punya 3 boks, alhamdulillah. Lumayan untuk tambahan pemasukan tiap bulan,” terang Sri.

 

Sri menambahkan, warga di sini rata-rata memiliki 2 boks. Selain ditaruh di tempat ini, ada juga yang memelihara di rumah masing-masing.

 

“Total kelompok ini hanya terdapat 35 boks. Jadi tiap bulan rata-rata menghasilkan sekitar 1,75 ton yang dikirim ke berbagai daerah,” tandasnya.

 

Diketahui, ternak jangkrik sebenarnya dinilai cukup menjanjikan karena permintaan yang besar. Permintaan banyak dari Bali, Malang, Surabaya, dan daerah lainnya yang belum bisa dipenuhi oleh kelompok ini.

 

Penulis: Habib Az

Editor: Rizal

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *