Ada Dua Tempat Keramat di Desa Bagorkulon

Ilustrasi jalan keramat. Sumber: iStock
Ilustrasi jalan keramat. Sumber: iStock

NGANJUK – Dusun Sawunggaling, Desa Bagorkulon, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk yang dikenal sebagai daerah yang dilarang dikunjungi pejabat ini memiliki dua tempat yang sakral. Selain punden, ada perempatan di dusun tersebut yang dianggap keramat.

 

“Karena di dua tempat itu dianggap sebagai tempat yang dijaga Joko Celuntang. Joko Celuntang itu dikenal sebagai sosok jin baik.” kata Kaur Keuangan Desa Bagorkulon, Gudianto, Senin (23/10/2023).

 

Ia menjelaskan, saat pagi hari warga setempat biasanya melakukan ritual dengan memasang sesajen di perempatan Sawunggaling. Hal itu biasanya dilakukan oleh warga yang memiliki hajat.

 

“Jika ada warga mau tes kerja atau ujian sekolah, biasanya berdoa dan memberi sesajen berupa bunga dan membakar menyan di perempatan,” ujarnya.

 

Gudianto menuturkan, warga Dusun Sawunggaling menganggap jika berdoa di perempatan itu doanya akan mustajab. Karena akan langsung didengar oleh Tuhan Yang Maha Esa.

 

“Ini kepercayaan warga Sawunggaling dan Sadang. Karena Joko Celuntang ini dikenal sebagai jin baik yang menjadi pengawal dan menjaga ulama desa,” katanya.

 

Pria 52 tahun ini menambahkan, Joko Celuntang dipercaya menjadi pengawal Kiai Sadang saat menyebarkan agama Islam di Sadang dan Sawunggaling. Kiai Sadang hanya berlabuh sementara saja di desa itu dan setelah menjalankan misinya menyebarkan agama Islam, dia lantas melanjutkan perjalanannya ke tempat lain.

 

“Oleh karena itu, warga Sawunggaling tetap menghormatinya sampai sekarang dengan cara ritual pagi hari di perempatan dan ziarah punden saat nyadran atau bersih desa,” ungkapnya.

 

Sebelumnya, kata Gudianto, Joko Celuntang ini menjadi cantrik atau pengawal Kiai Sadang. Setelah Kiai Sadang pergi ke daerah lain untuk menyebarkan agama Islam, Joko Celuntang diperintah untuk menjaga punden itu hingga sekarang.

 

“Jadi Joko Celuntang ini hanya menjadi pengawal Kiai Sadang saat menyebarkan Islam di Sadang dan Sawunggaling,” tandasnya.

 

Diketahui, Punden itu berada di tepi sungai widas dabn iasanya warga yang ziarah ke makam Ki Punggul pasti akan mampir sekalian ke punden Sawunggaling untuk menghormati Joko Celuntang. Cerita tersebut sudah turun temurun menyebar ke warga Sawunggaling dan Sadang.

 

Penulis: Habib Az

Editor: Rizal

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *