Sebanyak 345 Desa di NTB Alami Kekeringan

Ilustrasi Kekeringan Sumber: Freepik
Ilustrasi Kekeringan Sumber: Freepik

NTBBadan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melaporkan tercatat sebanyak 345 desa mengalami kekeringan. 345 itu desa tersebar di 73 kecamatan yang ada di Provinsi NTB.

 

“Sebanyak 9 Kabupaten/Kota di Provinsi NTB sudah melaporkan terjadinya bencana kekeringan, dengan total terdampak sementara 73 Kecamatan, 345 Desa, 164.700 KK dan 578.839 jiwa,” kata Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD NTB, Ahmadi, Senin (16/10/2023).

 

Ia mengimbau, agar masyarakat NTB dapat menggunakan air secara bijak, efektif dan efisien. Masyarakat juga perlu mewaspadai akan terjadinya bencana kebakaran hutan dan lahan serta kekeringan yang umumnya terjadi pada periode puncak musim kemarau.

 

“Masyarakat dapat memanfaatkan penampungan air seperti embung, waduk, atau penampungan air hujan lainnya guna mengantisipasi kekurangan air khususnya di wilayah-wilayah yang sering terjadi kekeringan,” ungkapnya.

 

Ia mengatakan, untuk penanganan dampak kemarau panjang ini, Pemerintah Provinsi NTB telah melaksanakan shalat Istisqa’ atau shalat minta hujan. Hal itu sebagai upaya untuk meminta perlindungan kepada Allah SWT.

 

Sementara itu, Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Drs. H. Fathurrahman, M.Si mengatakan bahwa kegiatan sholat istisqa’ sebagai bentuk permohonan kepada Allah SWT agar diturunkan hujan. Pasalnya saat ini NTB sudah memasuki periode musim kemarau.

 

“Alhamdulillah, kita sudah melaksanakan sholat istisqa’ adalah sholat melakukan permohonan kepada Allah agar diberikan hujan,” ungkapnya.

 

Penulis: Hafidus Syamsi

Editor: Mukhlis

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *