KOTABARU – Meski terdampak El Nino, petani di Desa Salino, Kecamatan Pulau Laut Tengah, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, berhasil memanen padi seluas 15 hektare. Dampak El Nino sangat berpengaruh pada sektor pertanian di Kabupaten Kotabaru.
“Alhamdulillah saya sangat bangga di tengah kemarau petani masih bisa melakukan panen,” kata Bupati Kotabaru Sayed Jafar, Rabu (18/10/2023).
Meski demikian, pemerintah provinsi melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian akan terus berupaya meningkatkan pemanfaatan dan pengelolaan sektor pertanian khususnya padi. Di Kabupaten Kotabaru, sudah ada percontohan penghasil padi sawah yang mendapat panen baik sebanyak dua kali dalam satu tahun.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kotabaru Saperiani mengatakan, akan memaksimalkan potensi persawahan yang ada di Kecamatan Pulau Laut Tengah. Karena sudah memiliki sentra padi yang di kembangkan oleh kelompok tani di Desa Pembelacanan Desa Brangas dan Desa Salino.
Panen kali ini di masa kemarau petani mampu panen kurang lebih 5 ton per hektar. luas hamparan persawahan di Pulau laut Tengah berjumlah 125 hektar namun di tahun 2023 baru tergarap kurang lebih 50 hektar.
“Di tahun 2024 akan ada program sesuai arahan bupati untuk melaksanakan proyek percontohan 100 hektar di lima Kecamata,” katanya
Sementara itu, Program percontohan sektor budidaya padi ini akan dibagi menjadi lima wilayah dengan luas total 100 hektar. Kemudian akan diberikan insentif berupa program edukasi yang komprehensif agar masyarakat atau kelompok dapat meningkatkan kepemilikan lahannya.
Sebagai infromasi, Dinas ketahanan Pangan dan Pertanian akan melakukan pendampingan terhadap petani agar petani betul betul mampu menerapkan program yang akan dijalankan. Dukungan semua pihak untuk bisa mewujudkan Kabupaten Kotabaru mampu swasembada beras.
Penulis: Devi arp
Editor: Mukhlis