Kekeringan di Pati Merambah ke 80 Desa

Ilustrasi kekeringan. Sumber foto: iStock.
Ilustrasi kekeringan. Sumber foto: iStock.

PATI – Status tanggap darurat kekeringan di wilayah Kabupaten Pati diperpanjang sampai dua pekan ke depan menyusul bertambahnya jumlah daerah kekeringan di daerah tersebut. Diketahui, sebelumnya ada 70 desa mengalami kekeringan, kini bertambah menjadi 80 desa dari 10 kecamatan.

 

“Kekeringan setelah Bupati menetapkan tanggal darurat sampai 16 Oktober 2023, dan hari kemarin, ini di perpanjang lagi sampai dua minggu berikutnya,” kata Kepala BPBD Pati, Martinus Budi Prasetya, Selasa (17/10/2023).

 

Martinus mengatakan perpanjangan tanggap darurat kekeringan pertama karena musim penghujan diperkirakan baru akan tiba pada bulan November 2023 mendatang. Selain itu karena jumlah desa kekeringan bertambah.

 

“Karena memang diperkirakan hujan baru turun bulan November 2023, meski sempat ada gerimis belum cukup, belum ada pengaruh signifikan untuk mencukupi kebutuhan air,” kata Martinus.

 

Ia menambahkan, pihaknya secara masif melakukan penyaluran bantuan air bersih ke puluhan desa yang terdampak. Total ada sekitar 700 tangki air bersih disalurkan ke desa kekeringan sejak akhir bulan Juli 2023 lalu.

 

“Kita terus masif bantuan droping air sampai akhir Oktober 2023, kita evaluasi lagi, karena nanti Desember baru hujan di wilayah Pati berarti kita akan semakin perpanjang lagi untuk tanggap darurat lagi,” tandasnya.

 

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Pati menetapkan status tanggap darurat kekeringan karena ada 70 desa yang mengalami kesulitan air bersih. Status tanggap darurat bencana kekeringan saat itu ditetapkan untuk berlangsung selama 14 hari.

 

Penulis: Habib Az

Editor: Rizal

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *