DENPASAR – Forum Peduli AIDS (FPA) Provinsi Bali menganjurkan agar ada inovasi program penanganan HIV di tingkat desa. Hal itu bertujuan agar stigma dan diskriminasi terhadap orang yang hidup dengan HIV (ODHIV) bisa dihapus.
“Selain itu dengan memberikan dukungan dan layanan kepada mereka melalui pendekatan keluarga,” kata Made Efo Sumiartha dari FPA Bali dalam diskusi dengan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kota Denpasar, I Wayan Budha di Denpasar, Selasa (17/10/2023).
Menurutnya, inovasi tersebut untuk memastikan bahwa ODHIV dapat diterima oleh keluarganya. Sehingga bisa mendapatkan dukungan untuk menjalani pengobatan secara rutin.
“Kemudian pihak keluarga akan mendapat pelatihan untuk menangani situasi kedaruratan terkait ODHIV,” ujarnya.
Ia menambahkan, dukungan dari pihak desa itu memerlukan kesiapan dari aparat desa untuk memastikan tidak terjadi stigma dan diskriminasi. Di pihak lain, kalangan ODHIV juga harus bersedia membuka diri mengenai statusnya.
Menanggapi usulan itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kota Denpasar, I Wayan Budha menyatakan dukungannya. Dia bahkan menyebut penanganan HIV di tingkat desa sudah menjadi perintah dari Permendes yang mengatur dana desa.
Akan tetapi, kata dia, yang jadi masalah selama ini kurangnya pemahaman para kepala desa. Sehingga program lebih banyak ditujukan untuk sosialisasi pencegahan HIV.
Ia berharap, agar pihak FPA naantinya bersedia untuk terjun langsung dan berdiskusi dengan para kepala desa. Sehingga rencana penerapannya bisa dilangsungkan dengan benar.
Penulis: Hafidus Syamsi
Editor: Mukhlis