Desa Wisata Kampung Dangau Saribu, Manjakan Pengunjung dengan Penginapan di Tengah Sawah

Desa Wisata Dangau Saribu memilih destinasi unggulan berupa hamparan sawah yang masih asri. Wisata alam itu semakin nyaman untuk dikunjungi terlebih adanya Rumah Gadang Aurai yang dapat dibuat menginap dan bersantai.
Wisata Alam di Desa Wisata Dangau Saribu. Sumber foto : Dok. Kemenparekraf.
Wisata Alam di Desa Wisata Dangau Saribu. Sumber foto : Dok. Kemenparekraf.

LIMA PULUH KOTA – Desa Wisata Dangau Saribu berada di Nagari Harau, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Utara. Wilayah ini memiliki hamparan sawah yang cukup luas. Potensi itu tak hanya dimanfaatkan untuk lahan pertanian, namun masyarakat setempat juga memanfaatkan untuk pengembangan pariwisata.

 

Sejak tahun 2020 Desa ini telah ditetapkan menjadi Desa Wisata. Hingga saat ini, Desa Wisata Dangau Saribu terus mengembangkan wisata dan membangun penginapan di tengah sawah agar terus dikunjungi. Spot penginapan inilah yang menjadi daya tarik pengunjung setempat. 

 

“Kami berharap, Pemda setempat bisa mendukung kelompok kami dalam mengelola Desa Wisata Dangau Saribu,” ucap Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dangau Saribu Yandi pada Senin (16/10/2023).

 

Sumber mata air untuk mengairi destinasi wisata hamparan sawah di Desa Wisata Dangau Saribu. Sumber foto : Dok. Kemenparekraf.
Sumber mata air untuk mengairi destinasi wisata hamparan sawah di Desa Wisata Dangau Saribu. Sumber foto : Dok. Kemenparekraf.

 

Miliki Hamparan Sawah dengan Berbagai Tanaman

 

Desa Wisata Dangau Saribu memiliki potensi hamparan sawah yang subur. Tumbuhan yang ditanam oleh warga mayoritas Padi saat musim hujan, dan Palawija waktu kemarau tiba.

 

Wisatawan akan dimanjakan dengan daun hijau yang ada di permukaan tumbuhan padi tersebut. Hembusan angin yang terasa sejuk, membuat kawasan sawah di Desa Dangau Saribu cocok untuk bersantai.

 

Wisatawan yang berkunjung ke sawah di Desa Dangau Saribu dapat keliling melihat dari dekat. Ataupun menetap di bangunan yang ada di tengahnya.

 

Destinasi berupa hamparan sawah dan Rumah Adat Mayang Taurai ditengahnya di Desa Wisata Dangau Saribu. Sumber foto : Dok. Kemenparekraf.
Destinasi berupa hamparan sawah dan Rumah Adat Mayang Taurai ditengahnya di Desa Wisata Dangau Saribu. Sumber foto : Dok. Kemenparekraf.

 

Miliki Bangunan bernama Dangau dan Rumah Gadang.

 

Bangunan yang ada di tengah sawah Desa Dangau Saribu disebut dengan Dangau. Bangunan ini berfungsi untuk berteduh para petani saat melihat sawah dari hama.

 

Wisatawan yang datang ke Desa Dangau Saribu dapat  meniktmati nuansa berada di banguna layaknya gubuk ini. Kesan tradisional akan dirasakan wisatawan, namun  tidak membuat bosan lantaran terdapat jendela untuk melihat ke luar bangunan.

 

Bukan hanya bangunan Dangau, Desa Wisata Dangau Saribu juga memiliki empa penginapan khas Sumatera Utara. Bangunan itu mirip dengan rumah Gadang yang ada di Padang, Sumatera Barat.

 

Perbedaan dari bangunan Rumah yang ada di persawahan Desa Dangau Saribu salah satunya atapnya lebih lebar dari Rumah Gadang, di Kota Padang.

 

Warga setempat menyebutnya dengan Rumah Mayang Taurai. Bangunan Rumah Mayang Taurai yang ada di tengah sawah Desa ini memiliki ciri berbentuk balok, dengan atap dua tumpuk menyamping dan satunya menjorok ke atas di bagian depan.

 

Pengelola Desa Wisata Dangau Saribu

 

Desa Wisata Dangau Saribu dikelola oleh Pokdarwis Desa Dangau Saribu. Anggotanya merupakan warga setempat yang turut berpartisipasi aktif merawat destinasi wisata di Dangau Saribu.

 

Pemerintah Desa (Pemdes) Dangau Saribu juga turut memberi dukungan adanya wisata di wilayahnya. Bentuk dukungan yang diberikan salah satunya dengan menerbitkan SK Pokdarwis sehingga resmi saat mengelola wisata  di kawasan itu.

 

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lima Puluh Kota, Sumatera Utara juga memberi dukungan dengan penerbitan SK Desa Wisata. Bukan hanya itu, Promosi Desa Wisata uga dilakukan hingga semakin dikenal.

 

Pemerintah Pusat melalui Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) memberi dukungan agar desa wisata dapat berkembang dan inovasi. Bentuk kepedulian dengan mengadakan Lomba Desa Wisata Nasional.

 

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga memberi dukungan terhadap desa wisata sehingga lebih beragam destinasinya sehingga maju. Salah satu agendanya yaitu dengan mengadakan Anugerah Desa Wisata Indonesia.

 

Jam Operasional dan Harga Tiket Desa Wisata Dangau Saribu

 

Desa Wisata Dangau Saribu di buka setiap hari jam 08.00 WIB  sampai 17.00 WIB bagi wisatawan yang ingin menikmati pemandangan hamparan sawah. Namun wisatawan juga membuka wisata pnginapan di banguan rumah gadan itu selama 24 jam.

 

Bagi wisatawan yang hanya ingin menikmati keindahan alam berupa hamparan sawah. Pengelola hanya memasang tarif Rp 10 ribu tiap orang.

 

Wisatawan dapat menikmati wisata Dangau Saribu dengan harga Rp 250 ribu dan akan mendapat fasilitas menginap di rumah gadang. Wisatawan dapat menikmati destinasi pemandangan alam hamparan sawah sembari bersantai di bangunan adat itu.

 

Wisatawan juga dapat keluar dari penginapan Rumah Gadang Aurai itu dengan berjalan menyusuri sawah. Atau mengunjungi destinasi lainnya dengan hanya membayar tambahan wisata Rp 150 ribu.

 

Rute Menuju Desa Wisata Dangau Saribu

 

Desa Wisata Dangau Saribu berjarak 60 KM dengan Kota Kabupaten Lima Puluh Kota. Wisatawan yang tinggal di sekitar wilayah Kabupaten Lima Puluh Kota dapat melakukan perjalanan ke Desa Wisata Dangau Saribu dengan menggunakan motor atau mobil.

 

Wisatawan harus menempuh perjalanan selama enam jam. Selama perjalanan, wisatawan akan disuguhkan dengan pemandangan alam berupa bukit sebelum sampai di Desa Wisata Dangau Saribu.

 

Bagi wisatawan yang berasal dari luar Provinsi Sumatera Barat. Perjalanan dapat dilakukan dengan menggunakan transportasi Udara. Rute perjalanan yang harus ditempuh, wisatawan menuju ke Bandara terdekat dari tempat tinggal, yang menerima rute Bandara Internasional Minangkabau.

 

Sesampainya di Bandara  Minangkabau, nanti perjalanan dilanjut dengan menggunakan kendaraan mobil. Jarak dari Bandara Internasional Minangkabau dengan Dea Wisata Dangau Saribu 117 KM, dengan waktu tempuh 4 jam.

 

Wisatawan dapat menyewa mobil dan drivernya, ataupun dapat menyewa jasa Taksi yang tersedia di Bandara Internasional Minangkabau. Perjalanan, dari Bandara yang masih terbilang cukup jauh, wisatawan dapat menginap dahulu ataupun melakukan perjalanan ke Desa Wisata Dangau Saribu.

Pengunjung Desa Wisata Dangau Saribu

 

Pengunjung Desa Wisata Dangau Saribu yang datang setiap tahunnya berubah. Perbedaan jumlah kunjungan itu tergantung dengan kondisi destinasi wisata.

 

Pengunjung Desa Wisata Danau Saribu pada tahun 2019 sampai tahun 2020 tidak ada pengunjung yang datang. Penyebab tidak adanya wisatawan lantaran adanya wabah Covid – 19 pada tahun itu.

 

Pada tahun 2021, wisatawan mulai datang ke Desa Wisata Danau Saribu. Pengelola mencatat jumlah pengunjung yang datang untuk menikmati desti asi wisata di Nagari Harau itu mencapai 500 orang.

 

Wisatawan Desa Wisata Dangau Saribu mengalami peningkatan pada tahun 2022. Tercatat jumlah pengunjung yang datang mencapai 1000 orang.

 

Hingga bulan Oktober 2023, Pengunjung Desa Wisata Dangau Saribu kembali naik. Pengelola Wisata di Nagari Harau itu mencatat jumlah wisatawan yang datang berjumlah 1300 orang.

Omset Desa Wisata Dangau Saribu

 

Omset Desa Dangau Saribu berjalan lurus dengan jumlah kunjungan wisatawan yang datang. Hasil keuntungan itu berkenaan dengan penjualan tiket kepada pengunjung yang datang ke objek wisata di Nagari Harau itu.

 

Covid – 19 yang melanda Nagari Harau pada tahun 2019 sampai 2020. Membuat wisatawan tidak ada yang datang, dan menyebabkan Desa Wisata Dangau Saribu tidak mendapat omset dari hasil pengelolaan wisata.

 

Desa Wisata Dangau Saribu mulai mendapat omset di tahun 2021. Pengelola mencatat, keuntungan dari hasil kegiatan wisata pada tahun itu berjumlah lima  juta Rupiah.

 

Omset Desa Wisata Dangau Saribu naik pada tahun 2022. Pengelola mencatat hasil dari pembukan wisata mencapai Rp 10 juta.

 

Kenaikan omset Desa Wisata Dangau Saribu kembali terjadi pada tahun 2023. Pengelola mencatat jumlah keuntungan pembukaan pariwisata mencapai Rp 13 juta.

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di: