MAMUJU TENGAH – Gelombang pasang terus mengikis daratan di pesisir pantai Dusun Patulana Ujung, Desa Budong-Budong, Kabupaten Mamuju Tengah hingga lima meter setiap tahunnya. Warga meminta pemerintah untuk memperhatikan masalah ini karena mereka khawatir jika tidak segera diantisipasi, air laut akan masuk ke pemukiman.
“Mohon kepada pemerintah daerah maupun pusat terkait masalah ini kalau bisa diperhatikan kami lah, “kata salah satu warga Desa Budong-Budong, Rahmat, Jumat (13/10/2023).
Selaku warga pesisir, Rahmat mengaku prihatin dengan kondisinya sekarang ini. Hamparan pasir putih yang dulunya dipenuhi pohon kelapa, kini tersisa hanya bonggol yang menjadi jejak pernah menjadi daratan.
“Seperti dibelakang saya ini, rumah orang tua dulu masih diluar,” tutur Rahmat.
Rahmat menyebut, perlu ada perhatian serius dengan pemasangan tanggul penahan ombak. Hal ini dikarenakan Dusun Patulana Ujung, Desa Budong-Budong memiliki wilayah daratan yang lebih tinggi dibandingkan pemukiman.
“Iya, karena wilayah saya ini daratannya lebih tinggi dibandingkan di wilayah pemukiman, nah ketika ini jebol air pasti masuk,” terang Rahmat.
Selain akan menggenangi pemukiman, jalan poros desa pun akan terdampak. Rahmat katakan, sebelumnya sudah ada perhatian dari pemerintah berupa penanaman pohon bakau.
“Beberapa waktu lalu memang sudah ada penanaman bakau, namun disapu gelombang tinggi sehingga tidak ada yang tumbuh,” ucapnya.
Rahmat menjelaskan, sekitar dua kilometer pesisir pantai di Desa Budong-Budong terancam abrasi. Ia berharap ada perhatian serius dalam mengatasi ancaman abrasi yang tengah menghantui warga Desa Budong-Budong.
“Intinya kita berharap ada perhatian dari pemerintah,” tutupnya.
Penulis: Erdhi
Editor: Rizal