SAMBAS – Bupati Sambas, Provinsi Kalimantan Barat, Satono menilai bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan sesuatu yang dapat meningkatkan pembangunan daerah. Sehingga hubungan dan kerja sama akan terus dibangun dan dikembangkan.
“Untuk percepatan pembangunan daerah diperlukan sinergi dan kolaborasi dari semua pihak, termasuk pendamping sosial PKH Kabupaten Sambas yang telah bersemangat dan bekerja keras selama ini,” kata Satono, Jumat (13/10/2023).
Dijelaskannya, Kabupaten Sambas harus mampu menjadi daerah kompetitif di Kalbar, mengingat kepadatan Kabupaten Sambas yang terbesar kedua di Kota Pontianak. Partisipasi semua pihak dalam hal ini penting, termasuk program PKH.
Kabupaten Sambas merupakan wilayah yang luas dan jumlah penduduknya merupakan kota terbesar kedua setelah kota Pontianak. Jadi tidak ada alasan tidak bisa menjadi kabupaten terbaik di Kalimantan Barat karena Sambas sudah memiliki jumlah penduduk lebih dari 640.000 jiwa.
Menurut Satono, sukses tidaknya Kalbar juga ditentukan oleh masyarakat Kabupaten Sambas. Sehingga kita ingin menjadikan Kabupaten Sambas sebagai daerah yang berkontribusi terhadap kemajuan Kalbar.
Ia mengatakan pula bahwa isu strategis daerah yang penting dalam sektor pendidikan adalah fakta tentang Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Kabupaten Sambas pada tahun 2022 berhasil naik ke peringkat ke-5 tertinggi di Kalimantan Barat di angka 67,95.
“Sektor pendidikan terutama pada komponen rata-rata lama sekolah masyarakat Kabupaten Sambas masih di angka 6,74 tahun, berarti masih di kelas 1 SMP, atau berada pada peringkat 13 dari 14 kabupaten atau kota di Kalimantan Barat,” katanya.
Sebagai infromasi, Kabupaten Sambas hari ini adalah kabupaten yang terbanyak memiliki desa mandiri, sebanyak 169 desa mandiri dari 195 desa yang ada di Kabupaten Sambas. Jadi tinggal 26 desa lagi yang belum meraih desa mandiri.
Penulis: Devi arp
Editor: Mukhlis