Luas Karhutla di Sumsel Meninggi, Kini 32.496 Hektar Sebulan

Forest and land fires in Mount Bromo National Park caused damage to 504 hectares of land and ecosystems

PALEMBANG – Luas kebakaran dan hutan (Karhutla) di Sumatera Selatan meninggi menjadi 32.496 hektar dalam kurun waktu satu bulan. Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), pada awal Januari sampai Agustus 2023 luasan lahan yang terbakar di Sumatera Selatan adalah 4.082,8 hektar.

 

Namun, sampai akhir September 2023, meningkat menjadi 32.000 hektar lahan yang terbakar. Jumlah ini naik signifikan dibandingkan empat tahun sebelumnya. Pada 2019 periode Januari-Agustus jumlah lahan yang terbakar adalah 12.412 hektar.

 

Kemudian, di tahun 2020 dengan periode yang sama turun menjadi 834,4 hektar. Lalu, di tahun 2021 luas lahan yang terbakar di Sumsel adalah 2.762,4 hektar. Pada 2022, luas lahan yang terbakar 2.768,5 hektar.

 

“Betul (terjadi lonjakan). Namun, tentunya ini bukan lagi masalah angka, tapi dampak dan bahayanya (asap karhutla),” kata Kepala Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan Lahan Wilayah Sumatera Ferdian Kristanto, Senin (9/10/2023).

 

Sejauh ini, tim pemadam dari Manggala Agni, BPBD Provinsi Sumatera Selatan serta petugas gabungan TNI Polri masih berjibaku untuk memadamkan api karhutla. Terutama kawasan lahan gambut yang terbakar di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

 

Adapun kawasan yang masih terbakar sampai hari ini, adalah di kawasan tol Kayu Agung Palembang (Kapal) tepatnya di Km 353 Kabupaten OKI, Desa Sungai Rengit Kabupaten Banyuasin dan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir. Selain itu, beberapa kawasan pun telah terjadi hujan.

 

Luasnya karhutla ini dikarenakan lamanya masa kemarau yang terjadi di Sumatera Selatan. Terlebih lagi adanya peningkatan suhu panas serta fenomena El Nino. Selain itu, kanal yang ada di lokasi lahan gambut kini telah mulai mengering sehingga menyulitkan proses pemadaman baik darat maupun udara. Sehingga, Tehnik Modifikasi Cuaca (TMC) sangat diharapkan untuk membantu proses pemadaman melalui hujan.

 

“Dari laporan yang diterima kawasan Tanjung Menang OKI saat ini sudah terjadi hujan,”ujar Ferdian.

 

Diberitakan sebelumnya,Dirjen Penegakan Hukum Lingkungan Hidup menyegel 11 lahan milik perusahaan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan lantaran terbakar hingga menyebabkan kabut asap menyelimuti kota Palembang.

 

Adapun ke 11 lahan yang disegel tersebut yakni, PT Sampurna Agro seluas 586 hektar, PT KS dengan luasan lahan terbakar 25 hektar, PT BKI 200 hektar, PT SAM 30 hektar, PT RAJ 1.000 hektar, PT WAJ 1.000 hektar, PT LSI 30 hektar, PTPN VII 86 hektar, PT SAI 586 hektar, PT TPR dan PT BHP (sedang dalam perhitungan luasan terbakar) dan terakhir lahan lainnya di Desa Kedaton OKI 1.200 hektar.

 

Direktur Jenderal Gakkum LHK Rasio Ridho Sani mengatakan, penyegelan 11 perusahaan itu dengan memasang plang di setiap titik lokasi terbakar. Setelah disegel, kuasa hukum dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) serta penyidik akan melakukan pendalaman terkait penyebab terjadinya kebakaran.

 

“Ada langkah hukum yang kami lakukan berupa sanksi administratif pembekuan dan pencabutan izin termasuk sanksi cabut izin terhadap kegiatan bila terjadi berulang,” kata Rasio saat melakukan penyegelan di PT Sampurna Agro, Rabu (4/20/2023).

 

Penulis: Ulfa
Editor: Danu

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *