MALANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Jawa Timur telah menyalurkan 2,1 juta liter air bersih untuk masyarakat terdampak di desa-desa setempat. Kemarau panjang ini dipengaruhi adanya fenomena El Nino di berbagai wilayah Indonesia.
“Pendistribusian dilakukan pada tiga kecamatan terdampak kekeringan, seperti Kecamatan Jabung, Kecamatan Singosari dan Kecamatan Sumbermanjing Wetan. Total sejak 1 September 2023 sebanyak 2,1 juta liter air didistribusikan,” kata Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan, Selasa (10/10/2023).
Sadono menjelaskan, pendistribusian air bersih untuk warga terdampak kekeringan tersebut dilakukan di wilayah Kecamatan Jabung. Khususnya di Dusun Gunung Kunci dan Dusun Kemiri sebanyak 605 ribu liter untuk 269 keluarga.
“Kemudian, di Desa Kemiri sebanyak 390 ribu liter untuk 335 keluarga. Sementara di Kecamatan Singosari, air bersih tersebut didistribusikan kepada 188 keluarga yang berada di Dusun Sumbul, Desa Klampok dengan total 540 ribu liter air bersih,” ujarnya.
Ia menambahkan, sementara di wilayah Kecamatan Sumbermanjing Wetan, pendistribusian air bersih sebanyak 256 ribu liter dilakukan di Desa Kedungbanteng untuk 130 keluarga. Serta di Desa Sumbermanjing Wetan 180 ribu liter dan Desa Sumberagung 156 ribu liter untuk 75 keluarga.
“Distribusi air bersih bagi wilayah terdampak kekeringan ini dilakukan 3-4 rute dengan jumlah rata-rata 15 ribu hingga 20 ribu liter per hari,” katanya.
Ia mengungkapkan, meskipun beberapa wilayah di Kabupaten Malang terdampak kemarau yang berakibat pada kekeringan tersebut, namun masih ada sejumlah wilayah lain yang tetap memiliki pasokan air bersih. Termasuk untuk pengairan areal persawahan.
“Pemerintah Kabupaten Malang juga telah melakukan langkah percepatan penanaman padi pada sejumlah wilayah, seperti di Kecamatan Pakis, untuk mengantisipasi dampak El Nino dan menjamin ketersediaan pangan untuk masyarakat di wilayah tersebut,” tandasnya.
Penulis: Habib Az
Editor: Rizal