Akibat Dampak Kekeringan Ratusan Ternak di Desa Siru Menjadi Kurus

ilustrasi foto ternak, sumber foto: Istok.com
ilustrasi foto ternak, sumber foto: Istok.com

NTT Ratusan ternak di Desa Siru, Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) banyak yang menjadi kurus. Hal ini diakibatkan oleh dampak kekeringan yang melanda daerah tersebut, sehingga warga kesulitan mendapatkan rumput yang hijau.

 

“Ternak menjadi kurus, harganya turun kalau ternak kurus,” kata Kepala Desa Siru, Sumardi, Senin, (9/10/2023).

 

Ia menjelaskan, warga yang memiliki ternak biasanya memanfaatkan jerami untuk pakan ternaknya, namun kebanyakan ternak milik warga banyak yang kurang suka makan jerami. Oleh sebab itu ternak menjadi kurus, dengan kondisi tersebut, harga ternak seperti, sapi, kambing, kerbau, dan babi menjadi semakin murah harga jualnya.

 

Ia mengatakan, persawahan di Desa Siru kini tidak lagi menanam padi seusai panen pertama tahun ini pada Maret lalu. Sebab, sawah mengalami kekeringan karena perbaikan irigasi dan hal itu semakin mempersulit para peternak untuk mendapatkan rumput.

 

“Saat ini sawah masih kering sejak beberapa bulan lalu karena ada perbaikan irigasi,” katanya.

 

Menurutnya, saluran irigasi yang sedang diperbaiki di wilayah tersebut mulai dialiri air ke sawah pada pertengahan Oktober ini. Itupun belum bisa kesemua sawah karena perbaikan irigasi belum sepenuhnya rampung.

 

Penulis: Hafidus Syamsi

Editor: Mukhlis

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *