NTB – Penjabat (Pj) Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) mengungkapkan program ‘Jumat Salam’ ke seluruh desa yang ada di NTB bukan merupakan program politik praktis. Akan tetapi tujuan dari program tersebut melainkan untuk bertemu atau menyapa langsung masyarakat yang ada di desa-desa.
“Justru kita ke desa-desa di tahun politik ini untuk meredakan situasi, artinya kita kesana untuk politik kenegaraan,” kata Pj Gubernur NTT, Gita Ariadi, Minggu, (8/10/2023).
Ia mengatakan, dengan adanya program tersebut nantinya pihaknya dapat mengimbau masyarakat bahwa perbedaan pilihan itu adalah hal yang lumrah terjadi. Jadi jangan sampai ada kegaduhan atau pertengkaran ditengah masyarakat.
“Silahkan berbeda tetapi jangan menjadi sumber pertentangan, permusuhan dan pertengkaran,” ujarnya.
Menurutnya, terkait dengan kehawatiran adanya pengambilan tugas dari Bupati atau Walikota dalam program tersebut. Ia menegaskan sejak awal telah melakukan koordinasi terkait dengan seluruh Kepala Daerah agar program tersebut dapat diterima dan dapat menyelesaikan problem ditengah masyarakat.
“Saya sudah warning itu, kami masuk ke desa itu akan kulon nuwun ke Kabupaten Kota, kemarin kami sudah mohon izin ke Bupati Bima Dae Dinda sudah disampaikan, dengan Kapolda sudah juga nanti dengan Babinkhabtibmas dan Babinsa,” ujarnya.
Ia menambahkan, adapun narasi yang akan disampaikan nantinya terkait tentang persatuan, kesejahteraan masyarakat, dan bagaimana suksesnya tahun politik. Pada intinya akan disampaikan hal-hal yang berkaitan dengan pembangunan daerah serta menyerap penuh segala persoalan yang ada di tengah masyarakat.
Penulis: Hafidus Syamsi
Editor: Mukhlis