Warga Selomukti Masih Kesulitan Dapatkan Air Bersih

Ilustrasi kran air bersih. Sumber foto: iStock.
Ilustrasi kran air bersih. Sumber foto: iStock.

SITUBONDO – Warga Dusun Jerugan di Desa Selomukti, Kecamatan Mlandingan, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur masih kesulitan memperoleh air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Warga terkadang harus berjalan kaki sejauh sekitar satu kilometer untuk mengambil air dari mata air di daerah tetangga.

 

“Air bantuan pemerintah daerah hanya cukup dua hari dan maksimal tiga hari, sedangkan pengiriman air bersih biasanya seminggu sekali, bahkan (kadang sampai) delapan hari,” kata Kepala Dusun Jerugan Abdul Basit, Kamis (5/10/2023).

 

Ia menjelaskan dalam satu kali pengiriman biasanya pemerintah daerah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 5.000 hingga 10.000 liter ke Dusun Jerugan. Basit mengatakan bahwa bantuan air bersih sebanyak itu dalam waktu maksimal tiga hari biasanya sudah habis disalurkan kepada 673 warga dusun.

 

“Biasanya warga mengambil air ke sumber mata air di desa sebelah (Desa Gunung Putri), naik ke perbukitan sejauh satu kilometer, jika air bantuan pemerintah sudah habis,” kata Basit.

 

Basit mengatakan bahwa sejak awal musim kemarau warga Dusun Jerugan menghadapi kekurangan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sebab mesin di sumur bor bantuan pemerintah sudah rusak.

 

“Mesin sumur bor di sini sudah rusak sejak tahun 2021 dan sampai dengan saat ini belum diperbaiki,” ujarnya.

 

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo Sruwi Hartanto mengatakan pengiriman bantuan air ke daerah yang terdampak kekeringan terkendala keterbatasan ketersediaan truk tangki. Pihaknya hanya memiliki dua truk tangki berkapasitas masing-masing 5.000 liter.

 

“Tiap harinya petugas bergantian mendistribusikan air ke tujuh dusun yang kekurangan air bersih,” katanya.

 

Menurut data BPBD Kabupaten Situbondo, daerah yang musim kemarau tahun ini menghadapi kekurangan pasokan air bersih antara lain Dusun Sokaan Utara di Desa Gunung Putri, Kecamatan Suboh. Dusun itu berpenduduk 2.793 jiwa, yang tersebar di enam lingkungan rukun tetangga (RT).

 

“Kekurangan air bersih juga terjadi di Dusun Bandusa dan Dusun Polay Taman, Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa. Sebanyak 800 warga yang tersebar di enam RT di kedua dusun itu kekurangan air bersih karena sumber air mereka mengecil,” tandasnya.

 

Diketahui, kekurangan air bersih juga terjadi di Dusun Sekar Putih dan Dusun Curah Temu, Desa Sumberanyar, Kecamatan Banyuputih. Serta Dusun Jerugan di Desa Selomukti, Kecamatan Mlandingan.

 

Penulis: Habib Az

Editor: Rizal Kurniawan

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *