Kemarau Panjang, Bendungan Palasari Mulai Mengering

foto bendungan palasari, sumber foto: istimewa
foto bendungan palasari, sumber foto: istimewa

JEMBRANA BPBD Kabupaten Jembrana, Bali melaporkan kondisi debit air di Bendungan Palasari mulai mengering dampak kemarau yang panjang. Akibatnya, masyarakat desa yang ada di sekitaran bendungan mengalami kekurangan air bersih.

 

“Kemarin saat kami cek, menurut laporan petugas, debit air yang tersisa hanya 320.000 meter kubik. Sangat jauh berkurang penyimpanan airnya,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Jembrana, I Putu Agus Artana Putra, Selasa (3/10/2023).

 

Ia mengatakan, bendungan Palasari mengalami penurunan debit air yang cukup signifikan. Awalnya, bendungan tersebut mampu menampung hingga sekitar 8 juta meter kubik air, namun karena terjadi sendimentasi beberapa tahun terakhir, kapasitas daya tampungnya menurun menjadi 7 juta kubik.

 

Menurutnya, pihaknya telah melakukan asesmen surutnya debit air di Bendungan Palasari. Ia menyebutkan, surutnya debit air di Bendungan Palasari ini merupakan dampak dari kemarau panjang.

 

“Kalau tidak ada suplai air lagi ke bendungan kemungkinan turun dan berkurang terus. Debit air sudah jauh di bawah standar cadangan minimal 30 persen dari daya tampung seluruhnya. Itu cuma sekitar 3 persen,” imbuh dia.

 

Ia mengungkapkan, ada 10 subak atau kelompok pengairan sawah di 6 desa di Kecamatan Melaya, Jembrana, yang memanfaatkan air di bendungan tersebut. Dengan kondisi ini, pihaknya telah melakukan mitigasi bencana kekeringan.

 

“Sudah kami laporkan hasil pemantauan ke Dinas Pertanian dan Dinas PU (Pekerjaan Umum). Solusinya, kalau sudah masuk musim tanam padi mungkin bisa mengaktifkan sumur-sumur bor yang dikelola subak,” ucapnya.

 

Penulis: Hafidus Syamsi

Editor: Mukhlis

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *