BANGLI – Warga Desa Penglipuran, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli sediakan tempat ibadah bagi wisatawan yang datang ke daerahnya. Meskipun mayoritas warga Desa Penglipuran beragama Hindu, akan tetapi rasa toleransinya yang ada di desa tersebut sangat tinggi.
“Kita berikan tempat-tempat seperti wantilan kalau wisatawan yang beribadah jumlahnya banyak dan bale adat kalau hanya beberapa orang saja. Kita fasilitasi wisatawan untuk beribadah,” kata Ketua Pengelola Desa Penglipuran, Wayan Sumiarsa, Senin, (2/10/2023).
Ia mengatakan, penyedian tempat ibadah ini merupakan salah satu fasilitas yang harus ada di setiap destinasi wisata. Oleh sebab itu, pihaknya juga ingin menunjukkan bahwa Desa Penglipuran juga menjunjung tinggi nilai toleransi antar umat beragama dengan menyediakan tempat beribadah bagi setiap wisatawan yang datang.
“Jadi kita putuskan untuk memberikan tempat-tempat tersebut sepanjang wisatawan juga mampu menjaga tempat kita tetap bersih dan suci,” ujarnya.
Menurutnya, tak jarang, wisatawan menumpang rumah warga untuk beribadah. Warga juga sukarela dalam menyediakan tempat beribadah yang ada dirumahnya.
“Kadang-kadang wisatawan juga beribadah di rumah-rumah penduduk, jadi kita di sini tetap saling menghormati antar umat beragama. Warga juga secara sukarela menyediakan tempat, misalnya di teras rumah untuk pengunjung beribadah, sholat misalnya,” tuturnya.
Sekadar informasi, Desa Penglipuran, sebuah desa yang terletak di Pulau Bali tepatnya di Jalan Penglipuran, Kubu, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli. Desa ini menjadi salah satu destinasi favorit bagi wisatawan yang berkunjung ke Bali karena keunikan arsitektur bangunan dan kebersihannya.
Penulis: Hafidus Syamsi
Editor: Mukhlis