Site icon Kolom Desa

Buntut Aksi Blokade Jalan, Kadis Dikbud Ancam Polisikan Kades

Ketua Osis SMKN 9 Kolaka, dan para guru menemui Kadis Dikbud Provinsi Sultra, Yusmin untuk menceritakan kronologi terkait kejadian Kades Pesouha yang membentak siswa dan guru di sekolah tersebut. Sumber Foto: Istimewa

Ketua Osis SMKN 9 Kolaka, dan para guru menemui Kadis Dikbud Provinsi Sultra, Yusmin untuk menceritakan kronologi terkait kejadian Kades Pesouha yang membentak siswa dan guru di sekolah tersebut. Sumber Foto: Istimewa

KOLAKA – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadis Dikbud) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Yusmin mengecam sikap dan mengancam akan mempolisikan Kepala Desa (Kades) Pesouha, Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Yastin Sutrisno, yang membentak puluhan siswa dan guru SMKN 9 Kolaka. Peristiwa tersebut terjadi saat para siswa dan guru SMKN 9 Kolaka melakukan aksi blokade jalan di depan sekolah untuk menuntut penyiraman jalan akibat banyaknya debu karena aktivitas pemuatan timbunan oleh truk yang melintas.

 

“Masa seorang kepala desa menyuruh sopir untuk menabrak guru dan siswa yang melakukan pemblokiran jalan. Bagaimana kalau sopir dia lakukan,” kata Yusmin, Senin (2/10/2023).

 

Yusmin bilang, apa yang dilakukan Kades Pesouha dengan melakukan intimidasi kepada siswa dan guru SMKN 9 Kolaka merupakan tindakan yang tidak terpuji. Apalagi sampai melontarkan kata-kata kasar.

 

Menurut Yusmin, kalimat itu merupakan ancaman dan itu adalah tindak pidana. Padahal, para siswa dan guru hanya meminta untuk dilakukan penyiraman terhadap jalan tersebut.

 

“Persoalan itu saya ambil alih, dan saya akan laporkan sikap arogansi kepala desa itu. Mestinya kepala desa mendukung apa yang dilakukan oleh guru dan siswa, bukan malah sebaliknya,” ujar Yusmin.

 

Yusmin mengungkapkan, para guru tidak mungkin melakukan pemblokiran jalan, kalau tanpa sebab. Menurut pengakuan para guru kata Yusmin, debu yang ditimbulkan akibat aktivitas truk yang melalui jalan tersebut sudah meresahkan para siswa dan guru.

 

“Debu akibat aktivitas pemuatan timbunan oleh truk yang melintas itu sudah memakan korban, dimana sudah ada guru dan siswa yang sakit. Itu yang memicu amarah para guru dan siswa, padahal mereka sudah minta agar dilakukan penyiraman jalan,” bebernya.

 

Lebih lanjut Yusmin mengatakan, dirinya akan menyampaikan persoalan ini kepada Bupati Kolaka. Tujuannya agar melakukan evaluasi terhadap Kades Pesouha, meskipun ia telah meminta maaf.

 

“Saya dengar kepala desa itu sudah meminta maaf. Tapi saya menginginkan dia minta maaf ke publik karena dia adalah pejabat publik. Sekarang saya lagi kumpulkan bukti soal bicaranya yang mengatakan tabrak saja. Kita harus berikan pelajaran, agar tidak terjadi lagi kejadian serupa,” pungkas Yusmin.

 

Penulis: Erdhi

Editor: Rizal

Exit mobile version