BANJAR – Warga Desa Sungai Sipai, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan menyoroti pengerjaan aspal tidak secara menyeluruh karena menimbulkan kendala saat dilintasi. Pengerjaan pembangunan jalan yang masih berlangsung dengan total panjang tiga kilometer menyisakan 600meter lebih itu, tidak dikerjakan hingga selesai.
“Kami menyayangkan pengaspalan tanggung dikerjakan, masyarakat menginginkan seluruh jalan diaspal sehingga sepanjang jalannya mulus beraspal dan nyaman dilintasi,” ujar tokoh masyarakat Haji Junaidi. Sabtu (23/09/2023).
Kondisi ruas jalan yang dipastikan menyisakan sebagian tidak dilapisi aspal, dikeluhkan masyarakat yang berharap pengaspalan seluruh ruas jalan. Apalagi jalan yang tersisa ini dalam kondisi rusak dan berdebu.
Menurut Junaidi, pihaknya sempat menanyakan kepada kontraktor siapa sebenarnya yang akan mengerjakan pengaspalan jalan tersebut. Bahkan ada yang tidak menutupnya meski masuk ke kawasan tengah kota.
Kontraktor menjelaskan, jalan lain belum dibuka karena masih dalam tahap perencanaan untuk pekerjaan berat sebelum Haul Guru Sekumpul di rumah Gubernur Kalsel Sahbirin Noor di Desa Keramat. Namun perbaikan jalan menjelang haul hanya tambal sulam, sekarang sudah rusak dan berdebu.
Berdasarkan data LPSE Banjar, proyek tersebut merupakan pemeliharaan sementara ruas Jalan Cindai Alus-Batas Kita Banjarbaru. Jalan yang termasuk adalah Jalan Veteran, Desa Sungai Sipai, dan Tungkaran serta menaranya senilai Rp 9 miliar.
Jimmy, Kepala Bidang Jalan Dinas PUPRP Kabupaten Banjar, mengatakan, ruas jalan tersebut sebenarnya terbengkalai saat penyusunan rencana karena masih dalam tahap pemeliharaan. Saat merencanakan, asumsikan bahwa proses lunak dan implementasi akan segera dilakukan, di sisi lain sebagian jalan masih dalam perbaikan sehingga tidak bisa diaspal.
“Kami melihat anggarannya dulu, jika memang tersedia maka pengerjaan pengaspalan tentu akan menyeluruh karena semuanya demi kenyamanan masyarakat dan pengguna jalan yang melintasi,” katanya.
Penulis: Devi arp
Editor: Mukhlis