TIDORE KEPULAUAN – Desa Wisata Akebay berada di Desa/Pulau Maitara Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara. Lokasinya yang berada dekat dengan laut, tentu memiliki kekayaan bahari sangat melimpah.
Desa Wisata Akebay tepatnya di kawasan yang dekat dengan Pantai Utara Pulau Maitara dahulu dikenal sangat anker. Sekalipun sebagai lalu lalang kapal yang menurunkan hasil tangkapan nelayan setempat.
Namun karena memiliki potensi keindahan Pantai yang indah, Pemerintah Desa (Pemdes) Maitara mengubah menjadi tempat wisata, dengan destinasi pantai sebagai wisata ikoniknya.
Berkat pengelolaan pantai yang terus dilakukan, pada tahun 2022 Pemerintah Kota (Pemkot) Tidore menetapkan Desa Maitara ditetapkan menjadi Desa Wisata. Hingga saat ini wisata terus dikembankan dan memberi dampak ekonomi bagi warga Desa Setempat.
“Kami butuh fasilitas pendukung untuk pengembangan wisata, karena masih tahap merintis,” sebut Penasihat Pokdarwis Akebay, Safrisal Ibrahim Selasa (16/09/2023).

Miliki Pantai dengan Pemandangan Alam Pulau Tidore yang Bagus
Desa Wisata Akebay memiliki destinasi unggulan berupa pantai. Pantai di Desa Akebay berada di sisi utara Pulau Maitara.
Wisatawan saat berkunjung ke Pantai Akebay, akan di suguhkan dengan suasana pesisir yang sejuk karena banyak Pohon Waru tumbuh dengan subur. Belum lagi, angin yang berhembus menambah suasana adem bagi yang berada di lokasi tersebut.
Wisatawan dapat menggelar tikar atau mendirikan tenda untuk bersantai menikmati pantai yang berwarna biru. Saat petang tiba, wisatawan dapat melihat langsung pemandangan matahari terbenam.
Pantai Akebay yang berbatasan dengan Laut Tidore memberi tambahan keindahan bagi wisatawan. Pemandangan Kota Tidore akan terlihat dengan mata, terlebih gemerlapnya lampu saat malam hari.
Wisatawan dapat menikmati wisata speed boat untuk menyebrang dari Pantai Akebay menuju Kota Tidore. Pengunjung disajikan keseruan berada di laut saat perjalanan dengan kapal cepat menuju ke Pulau Tidore.

Pengelolaan Desa Wisata Akebay
Desa Wisata Akebay dikelola oleh Pokdarwis Akebay, yang beranggotakan warga Desa Maitara. Setiap harinya, kegiatan yang dilakukan untuk mengelola wisata salah satunya Pantai Akebay.
Pemdes Akebay sebagai pemerintah yang memiliki hubungan dengan Desa Wisata Akebay turut membantu mengenai Desa Akebay. Salah satunya menerbitkan SK kepengurusan Pokdarwis di Desa Itu.
Pemkot Kota Tidore Kepulauan dan Pemerintah Provinsi Maluku Utara juga memiliki andil besar dalam berjalannya Desa Wisata Akebay. Program promosi yang dilakukan lewat Dinas Pariwisata terkait, sehingga dapat dikenal lebih luas.
Pemerintah Pusat melalui Kementerian Desa, dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi memberi apresiasi terhadap Desa Wisata. Salah satu program yang dilakukan Lomba Desa Wisata Nusantara untuk memberi dukungan desa wisata semakin maju dan berkembang.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga turut memberi dukungan dan semangat dengan mengadakan Anugerah Desa Wisata Nusantara (ADWI) sehingga wisata dapat berinovasi dan lebih beragam destinasinya.

Jam Operasional dan Harga Tiket
Desa Wisata Akebay buka setiap hari dari jam 08.00 WIB sampai 17.00 WIB. Wisatawan dapat menikmati keindahan Pani baik, saat petang maupun malam, dengan izin terlebih dahulu terhadap pengelola.
Wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata Akebay nanti diharuskan menyeberang terlebih dahulu melalui Pelabuhan Bastiong, Ternate dengan biaya Rp 15 ribu per orang. Namun wisatawan yang lewat melalui Kota Tidore hanya akan membayar Rp 10 ribu untuk membayar kendaraan speed boardnya.
Pengunjung juga dapat menyewa kapal kayu maupun speed boat dengan dari Ternate maupun Tidore, dengan harga Rp 300 ribu. Wisatawan dapat menggunakan kendaran air itu bersama keluarga yang lain.
Rute Menuju Desa Wisata Akebay
Desa Wisata Akebay yang berada di Pulau tersendiri sebagai kawasan wisata. Untuk menuju ke lokasi itu, transportasi laut menjadi satu-satunya menuju ke tempat itu.
Wisatawan dapat melakukan perjalanan dengan menggunakan kapal dari pelabuhan terdekat yang menerima rute ke Pelabuhan Ternate. Sesampainya di Kota Ternate, perjalanan dilanjut dengan menggunakan speed boat ke Desa Akebay.
Selama perjalanan, wisatawan akan disuguhkan indahnya lautan di Laut Maluku. Tentu ini merupakan momen mengesankan, sebelum sampai di lokasi tujuan utamanya.
Pengunjung Desa Wisata Akebay
Pengunjung Desa Wisata Akebay setiap tahun selalu ada. Pada tahun 2029, jumlah wisatawan yang datang ke Desa Akebay berjumlah seribu orang.
Pada tahun 2020, Desa Wisata Ditutup lantaran adanya pembatasan mobilitas, sehingga wisatawan tidak ada yang datang.
Wisata di Desa Akebay kembali dibuka pada tahun 2021, Jumlah wisatawan yang datang ke tempat wisata identik dengan pantai di Pulau Maitara itu belum ramai. Pengelola mencatat hanya lima ratus orang.
Wisatawan Desa Wisata Akebay pada tahun 2022 kembali normal. Pengelola mencatat jumlah pengunjung yang datang mencapai 1500 ratus orang.
Omset Desa Wisata Akebay
Desa Wisata Akebay mendapat omset setiap tahun dari sektor wisata. Pendapatan terbesar diperoleh dari jasa pendamping wisata dan tiket masuk, serta peralatan kemah.
Pengelola mencatat omset Desa Wisata Akebay di tahun 2019 sebanyak Rp 10 juta. Keuntungan dari sektor Pariwisata di Desa Akebay menurun pada tahun 2020 akibat Covid-19.
Bahkan pengelola tidak mengambil biaya retribusi bagi wisatawan yang datang sehingga tidak mendapatkan keuntungan. Namun pada tahun 2021, Desa Wisata Akebai kembali normal sektor wisatanya.
Pengelola mencatat omset masuk ke Desa Akebay dari sektor wisata sejumlah Rp 7 juta. Keuntungan wisata Desa Akebay mengalami kenaikan pada tahun 2022 dengan total penghasilan mencapai Rp 25 juta.
Pengunjung Desa Wisata Akebay
Pengunjung Desa Wisata Akebay setiap tahun selalu ada. Pada tahun 2029, jumlah wisatawan yang datang ke Desa Akebay berjumlah seribu orang.
Pada tahun 2020, Desa Wisata Ditutup lantaran adanya pembatasan mobilitas, sehingga wisatawan tidak ada yang datang.
Wisata di Desa Akebay kembali dibuka pada tahun 2021, Jumlah wisatawan yang datang ke tempat wisata identik dengan pantai di Pulau Maitara itu belum ramai. Pengelola mencatat hanya lima ratus orang.
Wisatawan Desa Wisata Akebay pada tahun 2022 kembali normal. Pengelola mencatat jumlah pengunjung yang datang mencapai 1,5 ribu orang
Omset Desa Wisata Akebay
Desa Wisata Akebay mendapat omset setiap tahun dari sektor wisata.
Pendapatan terbesar diperoleh dari jasa pendamping wisata dan tiket masuk, serta peralatan kemah.
Pengelola mencatat omset Desa Wisata Akebay di tahun 2019 sebanyak Rp 10 juta. Keuntungan dari sektor Pariwisata di Desa Akebay menurun pada tahun 2020 akibat Covid-19.
Bahkan pengelola tidak mengambil biaya retribusi bagi wisatawan yang datang sehingga tidak mendapatkan keuntungan. Namun pada tahun 2021, Desa Wisata Akebai kembali normal sektor wisatanya.
Pengelola mencatat omset masuk ke Desa Akebay dari sektor wisata sejumlah Rp 7 juta. Keuntungan wisata Desa Akebay mengalami kenaikan pada tahun 2022 dengan total penghasilan mencapai Rp 25 juta.