Manfaatkan PLTS, Pertamina Berhasil Olah Sampah Menjadi Barang Bernilai

foto ilustrasi pengelolaan sampah, sumber foto: sumber resmi Denpasar
foto ilustrasi pengelolaan sampah, sumber foto: sumber resmi Denpasar

BadungPT Pertamina (Persero), melalui unit bisnis Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Ngurah Rai berhasil memanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dalam mengolah sampah menjadi barang bernilai ekonomi di Desa Adat Kedonganan, Kabupaten Badung, Bali. Pihaknya mengerahkan PLTS untuk mengolah sampah itu sebagai bagian pemberdayaan masyarakat melalui tanggung jawab sosial (CSR).

 

“Kami berharap energi terbarukan ini dapat dinikmati langsung masyarakat sehingga transisi energi terbarukan cepat tercapai,” kata Kepala Operasi DPPU Ngurah Rai, Dicky Abdul Hakim, Minggu, (24/9/2023).

 

Menurutnya, PLTS yang dibangun di Tempat Pengelolaan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) Kedonganan Ngardi Resik memiliki kapasitas 6,54 Watt Peak (Wp) dan 10 Watt Hour (Wh) per tahunnya. Dimana nantinya, sampah organik yang terkumpul diolah menjadi briket bioarang dan pupuk kompos.

 

Sementara itu, warga Desa Kedonganan, Supardi Asmorobangun mengatakan PLTS memberikan manfaat bagi desanya. Diantaranya dalam produktivitas pengelolaan sampah.

 

“Selain itu, manfaat tersebut dirasakan dalam mendukung roda perekonomian kami untuk lebih maju lagi,” katanya.

 

Sekadar informasi, sejak dimulai pada 2019, Pertamina mencatat program Desa Energi Berdikari telah menghasilkan manfaat 170.880 Wp energi PLTS. Kemudian sekitar 605.000 meter kubik tahun energi biogas dan gas metana, 8.000 watt energi hidro mikro, 6.500 liter energi biodiesel per tahun, serta 16.500 wp energi hibrida Pembangkit Listrik Tenaga Surya dan Angin, serta berdampak pengurangan emisi karbon sebesar 565.928 ton setara CO2 per tahun.

 

Penulis: Hafidus Syamsi

Editor: Mukhlis

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *