KEEROM – Kabupaten Keerom akan mengadakan program minum obat malaria massal di Kampung Dukwia dan Yamua Distrik Arso Barat. Dengan adanya program ini, diharapkan kasus malaria di wilayah Papua dapat berkurang dan pada akhirnya menuju eliminasi malaria di tahun 2030.
Hal tersebut merupakan upaya Kementerian Kesehatan RI untuk memerangi malaria terus dilakukan. Satu di antara programnya adalah minum obat secara massal di beberapa wilayah di Indonesia.
“Minum obat massal mulai dilakukan di bulan September. Itu salah satu program untuk menurunkan kasus malaria, dilakukan di Kabupaten Keerom dan Kabupaten Jayapura,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Keerom, Faustina Helena Burdam.
Di Provinsi Papua, Kabupaten Keerom dan Kabupaten Jayapura menjadi role model dalam menjalankan program ini. Namun, sebelum program itu dilakukan, pemangku kepentingan akan menggelar FGD, pelatihan, dan sosialisasi di tingkat distrik dan tingkat kampung.
Faustina menambahkan, tidak semua orang dapat mengikuti program minum obat massal. Mereka harus berusia di atas 6 tahun dan lansia dalam masa pengobatan.
Selama tiga bulan tersebut, pihak kesehatan akan memantau masyarakat yang mengikuti program ini. Program minum obat massal itu akan dilakukan pada bulan September, Oktober, dan November. Selain itu akan dilakukan penyemprotan dan penaburan larvasida untuk membunuh jentik nyamuk.
Penulis: Ilham W
Editor: Danu