60 Desa di Grobogan Terdampak Kekeringan

Petugas PMI Grobogan saat mendistribusikan air bersih. Sumber foto: PMI Grobogan.
Petugas PMI Grobogan saat mendistribusikan air bersih. Sumber foto: PMI Grobogan.

GROBOGANPalang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah mencatat sudah ada 60 desa yang meminta bantuan air bersih. Hal itu menyusul akibat dampak kekeringan yang semakin meluas.

 

“Awal September 2023 tercatat 49 desa, kemudian selang beberapa pekan ada tambahan menjadi 56 desa. Kini bertambah lagi menjadi 60 desa,” kata Kepala Seksi (Kasi) Pelayanan dan Kemitraan PMI Kabupaten Grobogan, Gesit Kristyawan pada Rabu (20/9/2023).

 

Ia mengungkapkan dalam pendistribusian air bersih tersebut memang terkendala soal armada, karena yang dimiliki PMI Grobogan hanya satu unit. Sedangkan desa yang harus dilayani mencapai 60 desa yang tersebar hingga 16 kecamatan.

 

“Dengan satu armada truk tangki, maka dalam waktu sehari hanya mampu mendistribusikan air bersih ke tiga titik. Sedangkan pelaksanaannya bisa berlangsung dari pagi hingga pukul 21.00 WIB untuk menjangkau hingga lokasi terjauh di Kabupaten Grobogan,” ujarnya.

 

Sementara jumlah air bersih yang didistribusikan hingga hari ini (20/9) mencapai 615.000 liter air bersih. Ia memperkirakan ketika musim kemarau masih berlangsung lama, maka jumlah desa yang terdampak kekeringan bisa bertambah.

 

“Semakin banyaknya desa terdampak kekeringan dan membutuhkan pasokan air bersih, maka suplai air bersih juga perlu segera dipenuhi. Mudah-mudahan ada bantuan armada agar pendistribusiannya juga bisa lebih cepat dan melayani banyak desa,” tandasnya.

 

Diketahui, dari sejumlah desa yang meminta bantuan air bersih, ada yang sudah mengajukan permintaan hingga enam kali distribusi. Sedangkan setiap distribusi sekitar 5.000 liter air.

 

Penulis: Habib Az

Editor: Rizal Kurniawan

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *