PURBALINGGA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat jumlah warga yang terdampak kekeringan di wilayah Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah bertambah menjadi 6.886 jiwa. Sebelumnya tercatat ada 5.254 jiwa yang mengalami dampak tersebut.
“Jumlah warga yang terdampak kekeringan bertambah dari 1.410 keluarga yang terdiri atas 5.254 jiwa pada 6 September menjadi 1.890 keluarga yang terdiri atas 6.886 jiwa pada 14 September 2023,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Purbalingga Priyo Satmoko, Jumat (15/9/2023).
Priyo mengatakan bahwa warga yang terdampak kekeringan semakin banyak karena desa yang mengalami kekeringan bertambah menjadi 48 desa di 13 kecamatan dari sebelumnya 38 desa di 12 kecamatan. Bantuan air bersih yang sudah disalurkan kepada warga yang terdampak kekeringan di wilayah Kabupaten Purbalingga tercatat seluruhnya 526 tangki atau 2.421.000 liter.
“Bantuan air bersih tersebut tidak hanya berasal dari Pemerintah Kabupaten Purbalingga melalui BPBD, juga dari berbagai pemangku kepentingan seperti Polres Purbalingga, Brimob Banyumas, serta berbagai organisasi dan institusi,” ujarnya.
Ia menambahkan, Priyo mengakui bantuan air bersih paling banyak disalurkan ke Desa Kasih di Kecamatan Kertanegara yang berada di daerah perbukitan. Sebanyak 44 tangki atau 196.000 liter air bersih sudah disalurkan ke Desa Kasih untuk membantu 83 keluarga yang terdiri atas 308 jiwa.
“Selain Desa Kasih, penyaluran bantuan air bersih untuk Desa Serang dan Kutabawa, Kecamatan Karangreja, juga cukup banyak,” katanya.
Hingga saat ini bantuan air bersih untuk dua desa di lereng Gunung Slamet itu masing-masing sebanyak 32 tangki atau 155.000 liter. Pihaknya memerinci, penerima bantuan air bersih di Desa Serang sebanyak 346 keluarga yang terdiri atas 1.200 jiwa.
“Dan di Desa Kutabawa sebanyak 152 keluarga yang terdiri atas 552 jiwa,” tandasnya.
Penulis: Habib Az
Editor: Rizal Kurniawan