LUMAJANG – Musim kemarau ekstrem mengakibatkan krisis air bersih di sejumlah desa di Indonesia. Termasuk sejumlah warga di Desa Jenggrong, Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Lumajang ini terpaksa memanfaatkan air sungai yang tersisa untuk kebutuhan sehari-hari.
“Kalau kemarau begini ya ke sungai. Untuk cuci baju. Kalau untuk minum dan masak harus beli. Harus hemat air,” kata Suliana warga setempat, Jumat (15/9/2023).
Suliana mengatakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga setempat mengandalkan tempat penampungan sumber air yang tersisa. Sebagian warga yang mampu membeli air dari truk tangki.
“Kita semua berharap hujan segera mengguyur desa kami agar sumur-sumur warga kembali mengeluarkan air,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Rehabilitasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Reza Aditya mengatakan sedikitnya ada tujuh kecamatan di Lumajang yang mengalami kekeringan. Kondisi ini terjadi akibat kemarau ekstrem yang melanda sejumlah daerah beberapa bulan terakhir ini.
“BPBD telah beberapa kali mendistribusikan air bersih kepada warga terdampak kekeringan. Kami juga koordinasi dengan instansi vertikal untuk mendapatkan bantuan air bersih,” tandasnya.
Penulis: Habib Az
Editor: Rizal Kurniawan