Desa Wisata Manistutu Tawarkan Keindahan Alam Berupa Air Terjun di Tengah Hutan yang Asri dan Sejuk

Desa Wisata Manistutu memiliki potensi alam yang beragam. Air terjun hingga bukit asri ada di tempat itu. Sejak tahun 2021 silam, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jembrana menetapkan jadi desa wisata, hingga pariwisata terus berjalan sampai saat ini.
Kerapan Kerbau di Desa Wisata Manistutu. Sumber foto : Desa Wisata Manistutu.
Kerapan Kerbau di Desa Wisata Manistutu. Sumber foto : Desa Wisata Manistutu.

JEMBRANA – Desa Wisata Manistutu berada di Kecamatan Malaya, Kabupaten Jembrana, Bali. Berada di area hutan dengan tanah berbukit, tentu memiliki potensi keindahan alam yang beragam.

 

Desa Wisata Manistutu memiliki hutan mayoritas berupa tanaman kelapa. Warga setempat memanfaatkan hasil hutan itu untuk pembuatan gula, salah satunya gula merah khas manistutu.

 

Hutan yang terdapat di Desa Wisata Manistutu terbilang masih asri dan berhawa sejuk. Bukan hanya pohonk kelapa, masih banyak lagi tanaman lain yang tumbuh subur, salah satunya Waribang.

 

Keasrian hutan ditambah dengan potensi wisata berupa air terjun buat warga setempat tergugah untuk mengelola menjadi tujuan wisata. Disamping memanfaatkan hasil hutan yang dapat dimanfaatkan.

 

Kabupaten Jembrana menetapkan Desa Manistutu jadi Desa Wisata tahun 2021. Saat ini, warga mulai mencari pundi Rupiah dari pengunjung yang datang ke kawasan wisata tersebut.

 

“Kedepan, desa wisata manistutu memiliki peluang besar untuk maju dan berkembang. Daya Tarik Pengunjung yang akan di kembangkan antara lain; Wisata Sejarah Purba di Situs Sejarah Pura Pagubugan, Agrowisata dan UMKM,” ucap Pembina Badan Pengelola Desa Wisata Manistutu, I Made Abdi Negara pada Kamis (14/09/2023).

 

Air Terjun di Desa Wisata Manistutu. Sumber foto : Pengelola Desa Wisata Manistutu.
Air Terjun di Desa Wisata Manistutu. Sumber foto : Pengelola Desa Wisata Manistutu.

 

Terdapat Air Terjun di Atas Bukit yang Ditumbuhi Berbagai Pohon Asri

 

Desa Wisata Manistutu memiliki spot wisata yang menarik untuk dikunjungi. Air Terjun Toya Amertha merupakan destinasi yang tidak boleh dilewatkan saat datang ke Desa Manistutu.

 

Lokasi Air Terjun Toya Amertha yang berada di atas bukit memberi nuansa yang seru bagi setiap wisatawan yang menuju lokasi itu. Belum lagi banyak pohon di jalur pendakian tentu menyejukan.

 

Wisatawan akan hipnotis setelah sampai di Air Terjun Toya Amertha. Air yang jernih, dan dingin tentu menghilangka rasa penat, terutama selepas perjalanan panjang sebelum sampai ditempat tersebut.

 

Keseruan yang dapat dilakukan oleh wisatawan selain melihat pemandangan yang indah. Jika tertarik untuk merasakan airnya secara langsung, dapat berdiri di bawah air yang turun dari atas bukit itu.

 

Pengunjung dapat berswafoto, dengan latar belakang Air Terjun Toya Amerta. Embun dari air yang jatuh dari atas bukit sangat cantik, ditambah cahaya matahari yang pas, cocok digunakan untuk pemotretan.

 

Tempat Kemah Desa Wisata Manistutu. Sumber foto : Pengelola Desa Wisata Manistutu.
Tempat Kemah Desa Wisata Manistutu. Sumber foto : Pengelola Desa Wisata Manistutu.

 

Wisata Tracking Sungai di Atas Bukit

 

Desa Manistutu tidak hanya memiliki hutan dan air terjun yang masih asri. Keberadaan sungai yang membelah hutan di desa tersebut juga tidak kalah menariknya untuk dinikmati.

 

Pemanfaatan sungai di hutan Desa Manistutu dapat dilakukan dengan cara menyusurinya. Arus Sungai yang tidak terlalu deras, dan jernih ditambah banyak batuan sangat cocok dibuat tracking.

 

Keseruan saat menyusuri sungai terasa menyenangkan terutama saat dilakukan bersama dengan rombongan. Terlebih tujuan akhir tracking tersebut berupa Camping.

 

Keseruan saat Camping akan menambah destinasi liburan bagi wisatawan. Terutama saat malam tiba, nuansa sunyi dan tenang membuat pikiran menjadi tenang kembali.

 

Penanaman poho di hutan dekat Pura di Desa Wisata Manistutu. Sumber foto : Desa Wisata Manistutu.
Penanaman poho di hutan dekat Pura di Desa Wisata Manistutu. Sumber foto : Desa Wisata Manistutu.

 

Terdapat Situs Purbakala dan Bangunan Keagamaan di Tengah Hutan Desa Manistutu

 

Hutan Desa Manistutu selain terdapat Air Terjun yang eksotik juga terdapat peninggalan masa lampau. Adanya Sarkofagus yang kokoh dan terjaga menjadi destinasi pilihan bagi wisatawan.

 

Kendati jumlahnya tidak terlalu banyak, adanya Sarkofagus membuktikan bahwa di Desa Manistutu sudah ada kehidupan manusia sejak puluhan tahun lalu.

 

Masih di tengah hutan Desa Manistutu. Wisatawan akan menemukan bangunan pura sebagai tempat peribadatan. Wisatawan yang beragama Hindu dapat melantunkan Doa di Pura Pegubugan itu.

 

Wisatawan yang berkeyakinan lain, toleransi dan sikap saling menghargai akan terasah. Terutama disaat penganut Hindu ada yang beribadah di pura yang ada di Hutan Desa Manistutu itu.

 

Pengelolaan Desa Wisata Manistutu

 

Desa Wisata Manistutu dikelola oleh Pokdarwis Desa Manistutu. Anggotanya merupakan warga setempat, yang memberi pelayanan terhadap wisatawan yang datang.

 

Pemerintah Desa (Pemdes) Manistutu memberi dukungan terhadap jalanya wisata di daerahnya. Salah satu dengan memberi izin berdiri Pokdarwis sehingga wisata dapat berjalan dengan baik.

 

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Dinas Pariwisata memberi dukungan dengan menerbitkan SK Desa Wisata. Bantuan promosi diberikan hingga dapat dikenal di daerah lain.

 

Pemerintah Pusat melalui Kementerian Desa, Pembangunan dan Transmigrasi (Kemendesa) PDTT memberi apresiasi dengan audisi Anugerah Desa Wisata Nusantara. Sehingga semangat mengelola pariwisata tumbuh, dan wisata dapat berkembang dengan baik.

 

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus memberi dukungan dengan program Anugerah Desa Wisata Nusantara (ADWI). Berbagai inovasi dan kemajuan pariwisata dapat tumbuh, sehingga diminati oleh wisatawan.

 

Jam Operasional dna Harga Tiket Desa Wisata Manistutu

 

Desa Wisata Manistutu buka setiap hari dari jam 06.00-19.00 WIB. Pengelola membolehkan bagi wisatawan yang ingin bermalam, terutama untuk camping.

 

Untuk tiket masuk ke Desa Manistutu, pengelola tidak menjual tiket masuknya. Hanya saja berbagai paket wisata disediakan bagi wisatawan.

 

Paket Wisata Trekking sungai dan Wisata Spiritual mengunjungi pura,  masing-masing pengelola memasang tarif Rp 250 ribu, dengan fasilitas tour guide. 

 

Bagi yang berminat untuk camping, pengelola memasang tarif Rp 600 ribu dengan fasilitas berupa tenda dan perlengkapan yang lainnya. Wisatawan juga dapat datang ke situs purbakala, dengan biaya paket wisata Rp 250 ribu.

 

Rute Menuju Desa Wisata Manistutu

 

Desa Wisata Manistutu berjarak 108 KM dari Kota Denpasar, Bali. Wisatawan yang berada di Provinsi Bali, dapat menggunakan mobil menuju ke lokasi tersebut dengan durasi perjalanan 3 jam.

 

Bagi wisatawan yang berasal dari luar bali, perjalanan dapat menggunakan Transportasi Udara dari bandara terdekat menuju ke Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.

 

Sesampainya di Bandara I Gusti Ngurah Rai, dilanjut menuju ke Desa Manistutu yang berarak 119 km dengan perjalanan selama 3 jam dengan menggunakan mobil.

 

Keberangkatan jalur udara  juga dapat dilakukan menuju ke Bandara Internasional Banyuwangi. Kemudian dilanjutkan kembali ke  Desa Manistutu melewati pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk.

 

Jarak antara Bandara Internasional Banyuwangi yang hanya 63 km. Perjalanan lebih singkat yaitu 2 jam dengan menggunakan mobil.

Pengunjung Desa Wisata Manistutu

 

Desa Wisata Manistutu setiap tahun selalu ramai pengunjung. Pada tahun 2019, wisatawan yang datang mencapai 80 orang.

 

Wisatawan Desa Manistutu mengalami kenaikan di tahun 2020. Pengelola mencatat jumlah kunjungan mencapai 120 orang.

 

Kenaikan pengunjung kembali terjadi di tahun 2021. Pengelola mencatat jumlah wisatawan yang datang mencapai 300 orang.

 

Wisatawan naik signifikan di tahun 2022. Total pengunjung yang datang ke Desa Manistutu mencapai 2400 orang.

Omset Desa Wisata Manistutu 

 

Desa Wisata Manistutu mendapat omset setiap tahunya. Pad tahun 2019, keuntungan yang didapat dari sektor wisata yaitu Rp 4 juta.

 

Kenaikan omset terjadi pada tahun 2020. Keuntungan yang didapat Desa Manistutu mencapai 12 juta di tahun tersebut.

 

Desa Manistutu mengalami penurunan omset di tahun 2021. Total keuntungan dari sektor wisata di bawah dari tahun sebelumnya yakni Rp 11 juta.

 

Omset Desa Manistutu mengalami kenaikan signifikan di tahun 2022. Pengelola keuntungan sektor wisata di Desa Manistutu mencapai Rp 180 juta.

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di: