Proyek P3A Desa Bonto Manai Dinilai Amburadul

Ilustrasi pengerjaan proyek P3A Desa Bonto Manai yang tidak sesuai Sumber Foto: Istockphoto
Ilustrasi pengerjaan proyek P3A Desa Bonto Manai yang tidak sesuai Sumber Foto: Istockphoto

TAKALAR – Proyek pembangunan pemerintah pusat yang sudah memasuki triwulan ke-3 saat ini harusnya sudah bisa dirasakan dampaknya. Namun hal tersebut patut disayangkan karena dalam pengerjaan proyek masih didapati keganjilan seperti pada pengerjaan proyek saluran irigasi dan jalan tani yaitu pekerjaan P3A tepatnya terletak di Desa Bonto Manai, Kabupaten Takalar.

 

“Proyek pengerjaan saluran irigas dan jalan tani yang bersumber dari dana APBN tersebut patut dicurigai dikarenakan dari hasil pantauan di lapangan, banyak keganjilan-keganjilan yang terjadi, seperti tata kelola pekerjaan yang tidak rapi, kerusakan-kerusakan pada dinding salaruran, tidak nampak papan transparansi, pembuatan bahu jalan yang sembrawut serta material yang digunakan berasal dari tambang ilegal, sehingga kuat dugaan kualitas hasil pekerjaan pada proyek tersebut diragukan dapat bertahan lama,” sebut Pegiat Sosial Provinsi Sulsel Rahmat, Rabu (13/9/2023).

 

Ia menyebut pemerintah telah mengingatkan kepada para kontraktor yang mengerjakan proyek pemerintah agar teliti dalam menggunakan material untuk bahan bangunan. Saat ini banyak tambang liar di luar kontrol pemerintah yang tidak mengantongi izin dan beroperasi di luar regulasi yang diduga keras seperti yang terjadi pada proyek pengerjaan Saluran irigasi dan jalan tani di Desa Bonto Manai.

 

“Undang-Undang nomor 04 tahun 2009 tentang Minerba pada pasal 161 dijelaskan, pemegang IUP operasi produksi atau IUPK operasi produksi yang menampung, memanfaatkan, melakukan pengolahan dan pemurnian, pengangkutan, penjualan mineral dan batubara yang bukan dari pemegang IUP, IUPK atau izin, dipidana dengan ancaman penjara paling lama 10 tahun dan denda paling banyak 10 miliar,” terangnya.

 

Kades Bonto Manai yang dikonfirmasi baru-baru ini menyampaikan bahwa proyek saluran irigasi yang dikerjakan disebrang jalan depan rumahnya adalah proyek yang bersumber dari APBN yang merupakan aspirasi. Sementara itu Dg. Tinggi yang juga Korcam Tim Pemenangan HBK wilayah kecamatan Mangarabombang memaparkan bahwa pihaknya hanya mengerjakan proyek jalan tani sedangkan saluran irigasi dikerjakan oleh Dg. mangka dan semua sama-sama proyek P3A.

 

Penulis: Erdhi

Editor: Rizal

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *