SUMBA BARAT – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur menyampaikan jumlah kasus stunting di daerahnya mengalami penurunan yang signifikan, yang sebelumnya di angka 10.710 orang menjadi 1.313 orang. Turunnya angka stunting tersebut setelah pemerintah gencar melakukan intervensi melalui program orang tua asuh bagi penderita stunting.
“Kami sangat bersyukur jumlah penderita stunting di Sumba Barat mengalami penurunan yang sangat signifikan dengan capaian 12,3 persen atau di atas target nasional,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Barat, Bonar B Sinaga, Senin, (11 /9/2023).
Menurutnya, kerja keras yang dilakukan oleh Bupati Yohanis Dade dan Wakil Bupati Jhon Lado Bora Kabba yang terus kolaborasi dengan berbagai pihak telah membantu penurunan stunting. Hal tersebut bisa dilihat dengan jumlah penderita stunting yang ada di Sumba Barat mengalami penurunan yang signifikan.
Ia mengatakan, sesuai hasil pengukuran dan timbang yang dilakukan Dinas Kesehatan melalui aplikasi E-PPGBM periode Agustus 2023. Prevalensi stunting mengalami penurunan dari 10.710 anak balita turun menjadi 1.313 orang atau 12,3 persen.
“Pemerintah Kabupaten Sumba Barat telah berkomitmen untuk bekerja keras dalam mengatasi angka stunting. Berbagai pihak digerakkan oleh bupati dan wakil bupati untuk membantu mengatasi stunting,” katanya.
Ia menambahkan, semua pemerintah desa di Kabupaten Sumba Barat juga membantu mengalokasikan dana desa untuk pemberian makanan tambahan (PMT) selama 90 hari pemulihan untuk anak-anak stunting di setiap desa.
Ia juga berharap, para orang tua yang memiliki anak-anak stunting untuk terus memberikan perhatian terhadap asupan makanan bergizi, agar anak-anak yang sedang dalam proses pertumbuhan menjadi sehat.
Penulis: Hafidus Syamsi
Editor: Mukhlis