Site icon Kolom Desa

13 Desa di Karawang Terdampak Kekeringan Akibat Musim Kemarau

Bencana Kekeringan Musim Kemarau Berdampak pada 13 Desa. Sumber foto: Ilustrasi Freepik

Bencana Kekeringan Musim Kemarau Berdampak pada 13 Desa. Sumber foto: Ilustrasi Freepik

KARAWANG – Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) uangkap bahwa dampak dari peristiwa El Nino mengakibatkan beberapa kota di jawa barat mengalami kekeringan. Kabupaten Karawang sendiri terdapat 13 desa yang mengalami kekeringan akibat dari musim kemarau yang panjang.

 

 

“Sekarang ini sudah ada 13 desa yang dilanda kekeringan,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang, Ferry Muharam, Minggu (10/09/2023).

 

 

Sekitar sepekan lalu, delapan kota dilaporkan mengalami kekeringan. Namun jumlah desa yang terkena dampak kekeringan bertambah menjadi 13 desa.

 

 

Ia mengatakan, di 13 desa yang tersebar di empat wilayah, terdapat 6.301 KK atau 16.289 jiwa yang mengalami kekeringan. Sebanyak 13 desa saat ini terdampak kekeringan di wilayah Karawang diantaranya Cigunungsari, Kutalanggeng, Cintalaksana, Kutamaneuh dan Cintalanggeng di wilayah Tegalwaru.

 

 

Kekeringan di lima desa di Tegalwaru berdampak pada 1.391 kepala keluarga atau sekitar 4.166 jiwa. Berdasarkan data BPBD Karawang, banjir juga terjadi di enam desa di Kecamatan Pangkalan.

 

 

Ferry mengatakan, 3.458 KK atau 8.669 jiwa terkena dampak kekeringan di enam desa di Pangkalan. Selain itu, kekeringan juga terjadi di Desa Wanakerta, Kecamatan Telukjambe Barat yang berdampak pada 988 KK atau 2.273 jiwa.

 

 

Sebagai infromasi, di Desa Ciampel, Kecamatan Ciampel, dengan jumlah warga yang terdampak kekeringan sebanyak 464 keluarga atau 1.181 jiwa. BPBD Karawang berserta PMI dan Perumdam Tirta Tarum Karawang kini masih terus mendistribusikan air bersih ke daerah yang dilanda kekeringan.

 

 

Penulis: Devi arp
Editor: Mukhlis

Exit mobile version