NTB – Tim SAR Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menghentikan pencarian Firdaus (28), nelayan asal Desa Bugis, Kecamatan Sape, Bima yang hilang tenggelam saat mencari ikan di Pulau Kelapa daerah setempat. Sebab, sampai saat ini keberadaan korban tidak kunjung ditemukan.
“Pencarian telah dilakukan sejak Senin ((4/9), namum tanda-tanda keberadaan korban tidak kunjung ditemukan, jadi dihentikan, dan korban dinyatakan hilang,” kata Kepala Kantor SAR Mataram, Lalu Wahyu Efendi, Minggu, (10/9/2023).
Ia menjelaskan, pencarian terhadap korban telah dilakukan di perairan pesisir pantai hingga penyelaman di lokasi kejadian dan wilayah sekitar Pulau Kelapa. Saat dalam pencarian, sempat ditemukan busa (styrofoam) milik korban di perairan Pulau kelapa, namun sampai saat ini tanda-tanda keberadaan korban belum kunjung ditemukan.
Sebelumnya, korban mencari ikan bersama temennya, Toto (30). Tiba-tiba gelombang tinggi datang langsung menghantam perahu yang mereka gunakan hingga terbalik dan tenggelam.
“Kaki korban terlilit tali jangkar, sehingga meminta pisau ke rekannya untuk memotong tali yang membelitnya. Namun firdaus tenggelam dalam waktu singkat, sementara temennya berhasil selamat dari kejadian tersebut,” ujarnya.
Sementara itu, Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi gelombang tinggi di perairan NTB pada puncak musim kemarau 2023.
“Waspadai potensi gelombang yang mencapai 2 meter lebih, warga yang ada di pesisir pantai wilayah NTB agar tetap waspada terhadap dampak gelombang,” katanya.
Penulis: Hafidus Syamsi
Editor: Mukhlis