Langganan Banjir, Warga Batu Bara Protes Bupati Zahir

Ilustrasi banjir. Sumber foto: iStock

BATU BARA – Curah hujan yang cukup tinggi mengguyur Kabupaten Batu Bara sejak sepekan terakhir menyebabkan puluhan rumah warga di Desa Kuala, Kecamatan Sei Balai, terendam banjir, Rabu (6/9/2023). Mengingat daerah tersebut menjadi langganan banjir, warga desa kritisi pemerintah daerah yang tak kunjung beri solusi.

 

“Kami minta tolong kepada perangkat desa, sama Bupati Zahir bagaimana nasib kami ini mengapa tidak ada solusi dari pemerintah untuk desa kami. Setiap turun hujan pasti desa kami banjir,” kata Aini, warga desa setempat.

 

Aini, mengatakan desa mereka sudah menjadi langganan banjir tatkala datang musim penghujanan. Namun, meski saban tahun didera banjir, dia menyebut masalah tersebut tak juga kunjung diselesaikan oleh pemerintah daerah.

 

Warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih tinggi dan menumpang di rumah sanak keluarga.

 

Selain merendam puluhan rumah, banjir juga menutup area persawahan sehingga warga takdapat mencari nafkah. Banjir menerjang rumah warga setelah sungai tak mampu menampung curah hujan.

 

Selain warga setempat yang terdampak, sejumlah pihak turut menyoroti kondisi banjir yang melanda wilayah Kabupaten Batu Bara.

 

Pemerhati masyarakat Batu Bara Ismail mengkritisi kinerja Bupati Zahir. Dia menilai hingga menjelang akhir masa jabatan sebagai Bupati Batu Bara, Zahir belum mampu menyelesaikan persoalan lingkungan yang ada seperti sampah dan banjir.

 

“Dari dulu banjir desa Kuala Sikasim ini tidak teratasi, harusnya normalisasi sungai dari hilir ke hulu menjadi perhatian khusus Pemkab Batu Bara. Artinya pemerintah desa, kecamatan maupun dinas terkait fokus ke solusi dan penanganan. Kalau seperti ini citra bupati terkesan buruk,” kata Ismail.

 

Ismail mengatakan saat meninjau lokasi yang terdampak banjir, dia mengukur bahwa ketinggian air yang merendam rumah warga mencapai 50 sentimeter.

 

Dia mengatakan bahkan di beberapa lokasi yang terendam banjir, ada kedalaman air sudah mencapai sebetis dan selutut orang dewasa.

 

Ismail berharap Pemerintah Kabupaten Batu Bara bisa mengambi langkah konkrit untuk mengatasi persoalan yang satu ini. Selain menyebabkan kerugian bagi warga, banjir menjadi ancaman nyata bagi masyarakat selama musim penghujanan ini.

 

“Bahkan tadi saat banjir, waktu saya di lokasi, saya belum melihat ada penanganan cepat atau tenda darurat dari pemerintah. Tetapi informasi barusan saya dapat baru satu tenda tersedia,” pugkasnya.

 

Penulis: Ulfa
Editor: Danu

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *