TEMANGGUNG – Sejumlah enam desa di Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah mendapat program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas). Sejumlah desa tersebut diantaranya Desa Pandemulyo, Tegalurung, Katekan, Kalimanggis, Krawitan dan Purbosari.
“Enam desa tersebut yang mendapatkan Pamsimas,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Temanggung Hendy Wahyu Noerhidayat, Rabu (6/9/2023).
Hendy menyampaikan program pamsimas ini untuk meningkatkan akses penduduk perdesaan terhadap fasilitas air minum dan sanitasi yang layak dengan pendekatan berbasis masyarakat. Menurut dia dari enam desa tersebut masing-masing menerima anggaran Rp450 juta hingga Rp500 juta.
“Program pamsimas ini harus ada dana pendamping dari desa, berbeda dengan program penyediaan air bersih melalui dana alokasi khusus (DAK), semua pendanaan dari pusat,” ujarnya.
Hendy menuturkan program penyediaan air bersih melalui DAK tahun ini di Temanggung terdapat delapan desa. Tahun 2022, Temanggung mendapat tujuh paket di tujuh desa yang menerima bantuan, rata-rata satu paket Rp1 miliar.
“Kemudian pada 2023, sudah berjalan pelaksanaan di lapangan ada delapan desa penerima DAK air minum dengan total anggaran Rp9 miliar,” katanya.
Ia mengatakan, DPUPR Temanggung sifatnya memberikan pelayanan berupa pencegahan terhadap kekurangan air bersih. Yakni dengan mengelola sumber mata air yang sudah ada di desa kemudian dibangunkan bak penampungan hingga dialirkan ke sambungan rumah warga.
“Pembangunan itu berdasarakan proposal dari desa, dan desa harus punya sumber air, kemudian DPUPR mencarikan anggaran di pusat. Dari sumber air itulah kita bangunan bak penampungan air kemudian disalurkan ke sambungan rumah. Untuk jumlah rumah yang teraliri tergantung dengan debit yang ada. Kalau rata-rata debit air satu liter perdetik dapat disambungkan ke 100 rumah,” tandasnya.
Penulis: Habib Az
Editor: Rizal Kurniawan