Masih Ada Desa Sangat Tertinggal, Pemda Beri Penjelasan

Ilustrasi desa sangat tertinggal di Sultra Sumber Foto: Istockphoto
Ilustrasi desa sangat tertinggal di Sultra Sumber Foto: Istockphoto

KENDARI Desa Parutelang dan Desa Koreiha di Kecamatan Ngapa, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) masuk sebagai desa sangat tertinggal di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sultra, I Gede Panca menjelaskan bahwa kedua desa ini merupakan desa baru hasil pemekaran dan lokasinya sangat jauh dari Lasusua, ibu kota Kabupaten Kolaka Utara.

 

“Desa yang ini memang sangat Remote Area, artinya jauh dari ibukota Kolaka Utara jadi mungkin pemerintah daerah juga tidak sanggup menjangkau dan desa ini baru dikembangkan,” jelas Gede Panca, Senin (3/9/2023).

 

Ia mengatakan dari 1.908 total desa di Sultra, tersisa dua desa tersebut yang masih berstatus sangat tertinggal. Selain karena jauhnya dari jangkauan pemerintah daerah, dan masih terbilang cukup baru, kedua desa ini sangat kekurangan sarana dan prasarana.

 

Seperti halnya jaringan seluler atau internet yang kurang memadai atau blankspot. Sehingga menghambat pelaporan profil desa, evaluasi desa, yang harus dilaporkan melalui sistem online di aplikasi Epdeskel.

 

“Nah laporan Prodeskel, evaluasi desa di Epdeskel, kan itu online semua. Dia tidak menyampaikan, karena dia masih remote, jadi tidak ada sinyal. Desanya sendiri sebenarnya berkecukupan.” sebutnya.

 

Untuk itu, pemerintah provinsi akan memberikan bantuan program kegiatan, serta memberikan fasilitas agar kedua desa tersebut beranjak jadi ketertinggalan. Melalui penganggaran tahun anggaran 2024, ditargetkan  dua desa ini dijadikan prioritas untuk diberikan fasilitas.

 

“Tahun anggaran baru, 2024, kita harapkan itu agar dijadikan prioritas lah untuk dibantu supaya dia (kedua desa) terangkat dari status tertinggal,” ujarnya.

 

Meski demikian, I Gede Panca mengaku kemajuan desa di Sultra cukup signifikan. Ia mengungkapkan jumlah desa tertinggal ini berkurang dari ratusan desa selama pemerintahan Ali Mazi dan Lukman Abunawas.

 

“Bahkan kita punya desa mandiri sudah melampaui target pada 2023 ini. Dari 15 desa mandiri target 2024 tapi ditahun ini kita sudah 16,” pungkasnya.

 

 

 

Penulis: Erdhi

Editor: Rizal

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *