Pelestarian Tradisi dengan Festival Pangkalan Jambu

Festival Pangkalan Jambu Kabupaten Meringin. Sumber foto: Istimewa

MERANGIN – Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama Pemerintah Kabupaten Merangin, Jambi, menggelar Festival Pangkalan Jambu, di Desa Tiga Alur Pangkalan Jambu.

 

Direktur Festival Yusmini menerangkan, tiap desa diberikan fasilitas tempat untuk masing-masing desa menampilkan hasil ekonomi kreatifnya.

 

”Mereka menampilkan ciri khas desa masing masing, seperti kuliner khas,dan kerajinan tangan,” ujarnya.

 

Festival Pangkalan Jambu merupakan salah satu rangkaian Kenduri Swarnabhumi 2023 bertema Menghubungkan Kembali Masyarakat dengan Peradaban Sungai dengan menggandeng 13 pemerintah daerah di Sumatera Barat dan Jambi.

 

Penyelenggaaan festival ini dilatari tetap tingginya rasa kesadaran masyarakat setempat menghormati serta merawat tradisi budayanya sendiri dalam setiap momentum tertentu agar terus terjaga di antara perkembangan zaman.

 

Ribuan warga Merangin tumpah ruah menyaksikan kemeriahan festival terutama ketika puncak perayaannya pada 2 September malam lalu.

 

Pelaksanaan festival pun melibatkan 8 desa yang ada di Kecamatan Pangkalan Jambu, yakni Desa Bukit Perentak, Desa Tiga Alur, Desa Baru Pangkalan Jambu, Desa Birun, Desa Bungo Tanjung, Desa Sungai Jering, Desa Kampung Limo, dan Desa Tanjung Mudo.

 

Ada kuliner sambal Kalio Ayam Cukik Kalapo Desa Kampung Limo, Gulai Tampoyak Pucuk Kamumu dari Desa Tanjung Mudo. Selain itu dari Desa Sungai Jering ada Kueh Boko, dari Kecamatan Renah pembarap ada Gulai Tempoyak Daun Semantung, dari Desa Tiga Alur ada Selemak Pengek Pisang dan Kueh Penyaram.

 

Sedangkan dari Desa Bukit Perentak ada Kueh Bika dan Galemai Perentak dari Desa Bara Pangkalan Jambu ada Kueh Lepek Kundo dan dari Desa Bungo Tanjung ada Kue Kelapo dan Sambal Tanak.

 

Pegiat dan komunitas budaya di Pangkalan Jambu tak ketinggalan ikut dilibatkan pada perhelatan festival sebagai upaya mendorong pemberdayaan mereka untuk berkotribusi mengembangkan serta melestarikan kearifan lokal daerahnya.

 

Sejumlah acara menyemarakkan Festival Pangkalan Jambu berlangsung, mulai dari parade budaya, pentas seni adat budaya dari komunitas, permainan rakyat, aktivasi lingkungan, hingga pameran kuliner UMKM.

 

Tari betauh perentak menjadi aktraksi seni membuka acara Festival Pangkalan Jambu. Tarian rakyat yang telah terdaftar sebagai Warisan Budaya takBenda (WBTB) ini dimainkan secara massal oleh penari dari masyarakat setempat.

 

Penulis: Ulfa
Editor: Danu

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *