LUMAJANG – Area persawahan di Desa Boreng, Kecamatan Lumajang, Kabupaten Lumajang akhirnya kembali teraliri air. Beberapa upaya Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Lumajang telah dilakukan untuk memenuhi kebutuhan irigasi persawahan di Desa Boreng dan sekitarnya.
“Selama 3 tahun kesulitan mendapatkan akses air lantaran Dam Gambiran di daerah itu jebol.,” kata Kepala Bidang Sumber Daya Air DPUTR Kabupaten Lumajang, Hari Sudjoko, Kamis (31/8/2023).
Menurutnya, selain berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air Provinsi Jawa Timur. Pihaknya juga melakukan upaya darurat seperti pemasangan pipa dan beberapa upaya teknis lainnya.
“Kita sudah mengajukan anggaran untuk pembangunan perbaikan Dam Gambiran tapi keterbatasan anggaran masih jadi faktor. Ini kita tangani darurat dulu,” ujarnya.
Hari mengatakan saat ini kondisi debit air dari aliran utama Kali Asem juga mengalami penurunan selama musim kemarau. Namun, dengan kebijakan normalisasi kali temi oleh SDA Provinsi Jawa Timur, DPUTR Kabupaten Lumajang bisa melakukan pengaliran air ke saluran sekunder yang menuju ke area persawahan Desa Boreng dengan debit air lebih besar.
“Pintu air yang ke Kali Temi sementara ditutup karena normalisasi, itu aliran air kita salurkan semua ke Kali Asem, ini sudah ada penambahan debit air yang menuju ke Boreng. Meskipun belum memenuhi kebutuhan semuanya, tapi sudah ada beberapa sawah yang bisa dialiri air,” terangnya.
Hari menambahkan, bahwa material sedimen dari kali temi akan dimanfaatkan untuk meninggikan sedimentasi di Dam Gambiran dan memperkuat bronjong penahan dam. Sehingga aliran air akan lebih maksimal ke persawahan Desa Boreng.
“Ini kita pakai sedimen dari normalisasi Kali Temi, nanti kita pasang di Dam Gambiran. Nah itu diharapkan limpasnya semakin tinggi kemudian aliran airnya masuk ke aliran sekunder yang menuju aliran persawahan Boreng lebih banyak,” tandasnya.
Diketahui, saat ini debit air yang masuk ke aliran irigasi Desa Boreng mencapai 115 liter/ detik. Debit tersebut bisa mengaliri sawah hingga luasan 40 hektare.
Penulis: Habib Az
Editor: Rizal Kurniawan