MALUKU TENGAH – Sebanyak 186 desa dan 6 kelurahan yang ada di Kabupaten Maluku Tengah masih kekurangan banyak penyuluh pertanian. Penyebab hal tersebut karena jumlah yang tidak sebanding dengan ketersediaan sumber daya manusia (SDM).
Diketahui, saat ini penyuluh pertanian hanya berjumlah 96 orang akibatnya satu penyuluh harus melayani dua hingga tiga desa. Padahal, idealnya satu penyuluh satu desa sehingga efektivitas kerja penyuluh bisa lebih maksimal.
“Sedangkan di dalam peraturan menteri nomor 27 tahun 2023, itu satu penyuluh satu desa,” kata Arsad Slamat Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Maluku Tengah, Rabu (30/8/2023).
Sebagai tindaklanjut, pihaknya sudah mengusulkan sedikitnya 70 calon penyuluh. Para calon terebut akan diangkat menjadi Pegawai PPPK pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPDM).
“Makannya kita sudah mintakan ke BKD untuk usul formasi penyuluh pertanian dalam kuota CPNS Maluku Tengah tetapi sampai sekarang belum diakomodir,” tutur Arsad.
Arsad melanjutkan, saat ini jumlah penyuluh di Maluku Tengah tinggal 85 orang, ditambah penyuluh tenaga kontrak sebanyak 50 orang. Sehingga, pihaknya masih menunggu keputusan BKD atas pengajuan 70 penyuluh intuk mengisi 192 Desa/Kelurahan yang ada.
Ia berharap agar pemerintah daerah melalui BKPSDM bisa mengakomodir usulan tersebut. Sebab penyuluh sangat penting dalam meningkatkan produktifitas pertanian daerah.
“Penyuluh ini kan fungsi motor penggerak pembangunan pertanian di tingkat desa. Nah, bila desa itu tidak punya penyuluh maka produktivitas pertanian bisa menurun, karena petani butuh pendapingan penyuluh karena penyuluh punya ilmu itu, bagaimana membudidaya pertanian yang baik,” tandasnya.
Penulis: Ilham W
Editor: Danu