Puluhan Ribu Warga Bekasi Terdampak Kekeringan

Warga saat mengambil bantuan air bersih. Sumber foto: Instagram BPBD Kabupaten Bekasi
Warga saat mengambil bantuan air bersih. Sumber foto: Instagram BPBD Kabupaten Bekasi

BEKASI – Sebanyak 18.243 warga Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, terdampak bencana kekeringan akibat curah hujan rendah pada musim kemarau ekstrem yang dipicu fenomena El Nino. Ribuan warga terdampak itu berasal dari total 4.666 kepala keluarga (KK) khususnya di wilayah minim sumber air.

 

“Warga terdampak kekeringan tersebar di 22 desa dari total 187 desa maupun kelurahan di delapan kecamatan berdasarkan data per hari ini. Tidak ada korban luka, meninggal dunia, maupun warga mengungsi,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi Muchlis, Senin (28/8/2023).

 

Pihaknya dibantu unsur terkait untuk terus bergotong royong mengoptimalkan proses pendataan, pemetaan, serta pendistribusian bantuan air bersih dan jerigen air berkapasitas 20 liter kepada para warga terdampak. Berdasarkan hasil pemetaan, kebutuhan utama warga terdampak kekeringan ini meliputi air bersih, bak penampungan air, jerigen air, hingga permintaan penyambungan saluran pipa PDAM.

 

“Sejak pekan lalu kami sudah mulai rutin setiap hari mendistribusikan bantuan air bersih dengan alokasi 30.000 liter per hari. Sampai hari ini sudah 325.000 liter yang didistribusikan, termasuk pendistribusian dari PDAM Tirta Bhagasasi di wilayah Kecamatan Bojongmangu,” jelasnya.

 

Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bekasi, Dodi Supriyadi mengatakan sejumlah unsur terkait dilibatkan untuk mengintervensi penanganan bencana kekeringan agar berjalan optimal. Sehingga warga terdampak segera menerima bantuan.

 

“Sejumlah unsur itu antara lain PDAM Tirta Bhagasasi, Polres Metro Bekasi, Kodim 0509 Kabupaten Bekasi, Dinas Pemadam Kebakaran, PMI, Baznas, Dinas Pertanian, PDAM Tirta Bhagasasi, Satpol PP, aparatur kecamatan dan desa, hingga relawan-relawan kebencanaan,” urainya.

 

Dodi menyebut, data sebaran wilayah terdampak kekeringan ini bersifat tentatif. Pihaknya masih terus memetakan area termasuk potensi meluasnya wilayah terdampak kekeringan melalui pendataan langsung serta bekerja sama dengan masing-masing aparatur kecamatan di daerah itu.

 

“Pemerintah daerah juga telah menetapkan status siaga darurat bencana kekeringan menyusul perluasan area terdampak di sejumlah wilayah sekaligus mengoptimalkan intervensi penanganan bantuan secara massif,” tandasnya.

 

Penulis: Habib Az

Editor: Rizal Kurniawan

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *