SUMBAWA BARAT – Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Sumbawa Barat menaikkan status dampak kekeringan musim kemarau tahun ini ke level tanggap darurat. Peningkatan level status tersebut dilakulan usai melihat warga di 5 desa yang kondisinya semakin parah.
“Iya sekarang statusnya sudah tanggap darurat,” kata Kepala Pelaksana BPBD KSB, Abdul Hamid, Kamis, (24/8/2023).
Ia menjelaskan, kenaikan level tersebut dilakukan usai melihat kondisi warga di 5 desa yang sebelumnya mengalami kesulitan memperoleh air bersih kini kondisinya semakin parah. untuk membantu warga desa yang terdampak kekeringan, pihaknya sudah mengajukan permohonan anggaran kepada bupati.
Menurutnya, lewat anggaran belanja tidak langsung, BPBD mengalokasikan anggaran sebesar Rp144 juta guna menyuplai air bersih ke warga. Rencanya dengan anggaran ratusan juta itu, BPBD akan menyuplai air bersih selama satu bulan atau 30 hari ke depan.
“Insyaallah paling lambat lusa mulai kita distribusikan. Kalau anggaran yang kita ajukan belum cair kita akan pakai dana yang ada pada kami dulu,” katanya.
Ia menyatakan, bantuan air bersih kepada warga saat ini menjadi prioritas utama bagi pihaknya. Sebab, kebutuhan air bersih sangat vital bagi warga desa yang terdampak kekeringan.
“Sumber mata air warga sudah benar-benar kering sehingga mereka mengandalkan suplai dari luar,” ungkapnya.
Ia menambahkan, untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga, tidak cukup hanya mengandalkan anggaran yang disiapkan oleh BPBD. Oleh karena itu, pihak juga akan memgajak instansi dan lembaga lainnya agar dapat bersama-sama membantu warga yang mulai kesulitan mendapatkan air bersih.
Penulis: Hafidus Syamsi
Editor: Mukhlis