JEMBRANA – Desa Adat Pohsanten, Keacamatan Mendoyo mendapatkan Bantuan Keungan Khusus (BKK) Provinsi Bali senilai Rp700 juta melalui Pemkab Jembrana untuk pembangunan di Pura Pasatan. Melalui anggaran tersebut, sejumlah perbaikan pura yang berada di puncak perbatasan hutan ini bisa diwujudkan.
“Tempat istirahat atau inap mangku itu sangat penting, karena selama ini setiap karya atau piodalan pemangku menginap di bedeng mengingat lokasi pura pasatan ini jauh dari pemukiman,” kata Bendes Adat Pohsanten, I Gusti Agung Komang Sukadarma, Selasa, (22/8/2023).
Ia menjelaskan, lokasi Pura Pasatan berada di dataran tinggi dan perbatasan dengan hutan, meskipun untuk seluruh umat (Sad Kahyangan) selama ini masih di-empon Desa Adat Pohsanten. Desa Adat juga berharap nantinya agar pura ini dapat di-empon bersama Desa Adat terdekat lainnya.
“Kami sudah menyampaikan secara lisan, tetapi belom dibahas lagi. Selama ini masih desa adat yang mengempon,” ujarnya.
Menurutnya, pengerjaan pembangunan ini diperkirakan menelan anggaran Rp1,7 miliar dengan rancangan anggaran dari Desa Adat , SHU dari LPD, Desa Dinas Pohsanten, uron-uron per kepala keluarga serta punia. Selain Pura Pasatan, Desa Adat juga tengah melakukan pembangunan fisik Pura Puseh.
“Kami juga mengharapkan bantuan dari Bapak Gubernur untuk keberlanjutan pembangunan Pura Puseh kami ini,”
Ia juga berharap, pada tahun 2025 mendatang saat karya jelih desa, pembangunan Pura Puseh sudah selesai dilaksanakan.
Penulis: Hafidus Syamsi
Editor: Mukhlis