MINAHASA UTARA – Seiring bergeliatnya sektor pariwisata, desa wisata pun makin bermunculan salah satunya adalah Desa Wisata Budo di Kabupaten Minahasa Utara. Desa Wisata Budo layak dikunjungi oleh wisatawan karena memiliki daya tarik utama berupa hutan mangrove yang mulai dirimbunkan sejak sekitar 20 tahun lalu.
“Di sini sebenarnya ekosistemnya lengkap, ada mangrove, padang lamun, dan karang. Ikan-ikan bertelur di padang lamun, kemudian setelah menetas mereka bersembunyi di kawasan mangrove untuk menghindari dari predator hingga besar,” tutur pengelola Desa Wisata Budo Rio Sahima, Minggu (20/8/2023).
Sebelumnya wilayah pesisir hanya dimanfaatkan sebagai tambatan perahu dengan kondisi hutan mangrove yang tak sehijau sekarang. Reboisasi kawasan mangrove digarap sekitar 20 tahun lalu dan hingga saat ini luas kawasan mangrove mencapai 33 hektare dengan sembilan jenis tanaman utama.
Ketua Pokdarwis Desa Budo Veki Singa, menyebut bahwa keberadaan hutan mangrovw mulai dimanfaatkan untuk menarik wisatawan sejak 2019. Sektor itu memperluas lapangan kerja warga setempat yang mayoritas berprofesi sebagai petani, dengan sebagian kecil sebagai nelayan.
Secara swadaya, warga Desa Budo membangun sejumlah fasilitas untuk melayani wisatawan lebih baik. Menurut Veki, pemandangan matahari terbenam dari desanya adalah yang terbaik, meski saat saya ke sana, awan tebal menghalangi matahari yang akan turun ke peraduan.
“Tamu mulai muncul jam 4 sore sampai jam 10 malam. Dia buru sunset, tunggu sampai malam, lampunya bagus-bagus,” tutupnya.
Penulis: Erdhi
Editor: Rizal