Desa Adat Cemenggaon Miliki Cara Unik Dalam Pengelolaan Sampah

Foto sumur kompos, sumber foto: sumber resmi PPEBN
Foto sumur kompos, sumber foto: sumber resmi PPEBN

Gianyar – Desa Adat Cemenggaon, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali memiliki cara unik dalam hal pengelolaan sampah. Demi menjaga kebersihan, mereka menerapkan sistem pengelolaan Sampah Mandiri Pedesaan yang dinamakan ‘Pesan Pede’.

 

“Berdasarkan pengalaman kami penuhnya 8-10 bulan. 1,5 tahun ini secara alami dia sudah menjadi kompos. Kalau sudah menjadi kompos kita gali, untuk memupuk tanaman yang ada di sekitar kita” kata penemu Pesan Pede, I wayan Balik Mustiana, Senin (21/8/2023).

 

Ia menjelaskan, Pesan Pede adalah di mana setiap rumah harus mempunyai 3 tempat pembuangan sampah organik ke sumur kompos yang disebut ‘teba modern’ yang dibuat di halaman rumah. Dimana sampah organik nantinya digunakan sebagai pupuk alami untuk pertanian, sementara sampah non organik seperti plastik ditabung di bank sampah.

 

Salah satu warga Desa Adat Cemenggaon, Ni Komang Sri Kurniawati mengaku, dirinya sudah merasakan manfaat menerapkan sistem Pesan Pede. Menurutnya selain lingkungan bisa menjadi bersih, sistem ini juga sangat bermanfaat untuk pertanian.

 

“Kalau saya sudah pernah panen kompos untuk satu septic tank (teba modern) itu komposnya dipakai mertua yang bekerja sebagai petani untuk menyuburkan tanaman yang ada di sawah. Selain itu, komposnya juga digunakan untuk pot-pot kami yang ada di rumah,” katanya. a

 

Sampah anorganik seperti plastik, botol, logam dan kertas ditabung ke bank sampah untuk di daur ulang. Sementara sampah residu seperti popok, pembalut, B3 ( bahan berbahaya beracun), dan sisa obat diserahkan ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).

 

Penulis: Hafidus Syamsi

Editor: Mukhlis

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *