Desa Wisata Perkebunan Bukit Lawang Suguhkan Keindahan Alam Dihuni Orang Utan Liar

Desa Wisata Perkebunan Bukit Lawang memiliki hutan asri yang masih hijau. Keindahan alam yang masih terawat itu membuat hewan endemik Orang Utan masih terjaga hingga saat ini.

LANGKAT – Desa Wisata Perkebunan Bukit Lawang berada di Desa/Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Berada di Taman Nasional Gunung Leuser, Kawasan ini memiliki keindahan alam yang masih asri, bahkan masih dihuni oleh Orang Utan liar.

 

Desa Wisata Perkebunan Bukit Lawang memiliki tempat yang asri. Hal ini selain berada di tengah hutan yang banyak ditumbuhi pohon. Rumah penduduk  jauh dari kawasan wisata itu.

 

Warga Desa Bukit Lawang memanfaatkan hutan yang ada di Taman Nasional Gunung Leuser saat ini sebagai tujuan wisata. Sejak ditetapkan menjadi Desa Wisata tahun 2021 silam oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Langkat. Geliat Pariwisata sampai saat ini terus berkembang.

 

“Pengelola terkhusu Pemerintah Desa (Pemdes) Bahorok akan meningkatkan pelayanan supaya wisatawan nyaman, sehingga menarik lebih banyak pengunjung untuk datang ke Desa Wisata Perkebunan Bukit Lawang,”. sebut Kepala Desa Bahorok, Chairul Syamsir pada Senin (21/08/2023).

 

Sungai dan Taman Naional Gunung Leuser di Desa Wisata Perkebunan Bukit Lawang. Sumber foto : Pengelola Desa Wisata Perkebunan Bukit Lawang.
Sungai dan Taman Naional Gunung Leuser di Desa Wisata Perkebunan Bukit Lawang. Sumber foto : Pengelola Desa Wisata Perkebunan Bukit Lawang.

 

Miliki Hutan Masih Asri dan Orang Utan Liar

 

Desa Wisata Perkebunan Bukit Lawang memiliki hutan yang masih asri. Beragam pohon khas taman nasional tumbuh subur di lokasi yang saat ini menjadi destinasi unggulan di Indonesia itu. Pohon-pohon tersebut yaitu Trembesi, Mahoni, dan Ketapang.

 

Tumbuh suburnya tanaman berkambium tersebut menjadi tempat aman dan nyaman bagi hewan primata yang hidup liar di lokasi itu. Pohon yang menjulang tinggi dengan renang yang memiliki banyak cabang cocok digunakan untuk bermain. Salah satu hewan liar tersebut yakni Orang Utan.

 

Desa Wisata Perkebunan Bukit Lawang merupakan lokasi yang masih tersisa adanya kehidupan Orang Utan di Pulau Sumatera, selain di Pulau Kalimantan. Faktor tersebut merupakan kelebihan dari Desa Bukit Lawang agar wisatawan datang berkunjung.

 

Anak SD Melewati Jembatan Gantung di Desa Wisata Perkebunan Bukit Lawang.
Anak SD Melewati Jembatan Gantung di Desa Wisata Perkebunan Bukit Lawang.

 

Bermain Arum Jeram di Sungai Bahorok

 

Desa Wisata Perkebunan Bukit Lawang merupakan kawasan penyangga di Kecamatan Langka.  Adanya Sungai Bahorok yang mengalir di Desa itu merupakan anugerah bagi warga setempat.

 

Sungai Bahr yang memiliki aliran sedikit menohok membuat arusnya mengalir deras. Pergerakan air yang seperti itu cocok digunakan untuk olahraga arum jeram.

 

Wisatawan dapat menggunakan perahu tradisional dari ban dalam kendaraan truk, akan tetapi hanya dapat digunakan sendiri. Wisatawan juga dapat menggunakan perahu karet yang modern dengan kapasitas dua sampai  empat orang.

 

Miliki Rute untuk Bermain Sepeda Gunung

 

DesaWisaa Perkebunan Bukit Lawang tida hanya olahraga arum jeram yang cocok digunakan untuk mengisi kegiatan wisatanta. Olahraga Bersepeda juga dapat dilakukan oleh wisatawan yang datang.  

 

Selain memiliki rute perjalanan yang berliku, turunan dan tanjakan juga ada. Adrenalin wisatawan lebih tertantang, dan menambah keseruan saat menikmati panorama alam di Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser itu.

 

Pepohonan yang tumbuh di kanan dan kiri rute pesepeda itulah, wisatawan dapat merasakan sejuknya alam yang alami. Bahkan jika beruntung, Orang Hutan dapat dilihat dari dekat.

 

Jam Operasional dan Harga Tiket

 

Desa Wisata Bukit Lawang buka setiap hari dari jam 08.00 sampai 17.00 WIB. Bagi wisatawan yang ingin camping di lokasi wisata dan menginap saat malam hari. Pihak pengelola masih membuka, dan menerima wisatawan yang berniat untuk bermalam.

 

Harga tiket di Desa Wisata Perkebunan Bukit Lawang beragam. Pengelola membedakan wisatawan yang datang. 

 

Bagi wisatawan lokal, pengelola memasang harga tiket sebesar lima ribu rupiah untuk hari biasa, sedangkan akhir pekan tujuh ribu rupiah. Jika yang datang wisatawan asing, pengelola memasang harga untuk hari senin sampai jumat  yaitu Rp 150 ribu. Sedangkan sabtu dan minggu Rp 225 ribu.

 

Bagi wisatawan yang berminat untuk mencoba wisata arum jeram. Pengunjung perlu menyiapkan biaya sebesar Rp 15 ribu di hari biasa. Pengelola memasang tarif Rp 25 ribu di akhir pekan.

 

Pengelolaan Desa Wisata Perkebunan Bukit Lawang

 

Desa Wisata Perkebunan Bukit Lawang dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Bukit Lawang setempat. Mayoritas anggotanya merupakan warga Desa Bukit Lawang yang gigih merawat dan mengembangkan wisata yang ada di kawasan Pegunungan Leuser itu.

 

Pemdes Bukit Lawang sangat mendukung adanya kegiatan pariwisata di kawasannya. Salah satunya dengan memberi dukungan modal dan pembinaan warga yang terlibat dalam pengelolaan wisata tersebut.

 

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) memberi apresiasinya dengan memberi SK sehingga Desa Bahorok memiliki desa wisata yang legal. Hingga saat ini, Desa Wisata Perkebunan Bukit Lawang terus mendapatkan pendampingan dari Pemkab terkait.

 

Pemerintah Pusat melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus mendorong agar desa wisata di Indonesia terus berkembang dan maju. Salah satunya Desa Wisata Perkebunan Bukit Lawang. Kegiatan yang hingga saat ini berlangsung untuk pengembangan pariwisata yaitu program Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI).

 

Rute Desa Wisata Perkebunan Bukit Lawang

 

Desa Wisata Perkebunan Bukit Lawang berjarak 68 KM dengan Kota Langkat, Sumatera Utara. Wisatawan yang berada di Kota/Kabupaten itu dapat melakukan perjalanan langsung menuju ke lokasi menggunakan , sepeda motor mobil atau kendaraan umum.

 

Bagi Wisatawan yang berasal dari Provinsi Aceh dan sekitarnya, dapa melakukan perjalanan ke arah timur menuju Kota Langkat, dengan jarak 386 KM. Lama perjalanan yaitu 10 jam. Kemudian perjalanan dilanjutkan kembali menuju Desa Wisata Perkebunan Lawang selama 1,5 jam.

 

Bai wisatawan yang berasal dari timur Provinsi Riau. Perjalanan dapat dilakukan menuju  Kota Pekanbaru terlebih dahulu. Jarak kedua koa itu yakni 704 KM, dengan lama perjalanan dengan menggunakan mobil 16 jam.

 

Perjalanan  dapat menggunakan transportasi udara dari Bandar terdekat lokasi wisatawan berasal yang menerima menerima rute menuju Bandara Kualanamu. Kemudian perjalanan dilanjut menuju Desa Wisata Bukit Lawang yang berjarak  28 KM. Wisatawan dapat menyewa mobil atau menggunakan jasa taksi dengan durasi perjalanan satu jam.

 

Pengunjung Desa Wisata Perkebunan Bukit Lawang

 

Desa Wisata Bukit Lawang di tahun 2019 pengelola mencatat tidak ada pengunjung yang berwisata di Desa Bahorok itu. Penyebabnya karena pada saat itu wisata yang ada belum terbentuk menjadi Desa Wisata.

 

Setahun berikutnya, yakni pada tahun 2020. Wabah Covid-19 yang meningkat di Indonesia. Membuat Pariwisata sepi akibat pembatasan mobilitas. Akibatnya pariwisata mati suri, begitu juga dengan Desa Wisata Bukit Lawang, sehingga tidak ada pengunjung yang datang.

 

Kembali normalnya pariwisata di tahun 2021. Pariwisata di Desa Wisata Bukit Lawang kembali ramai dikunjungi oleh wisatawan. Pengelola mencatat pengunjung yang hadir terdiri dari seribu wisatawan lokal (Wislok) dan 18 ribu wisatawan mancanegara (Wisman).

 

Wisatawan Desa Wisata Perkebunan Bukit awang kembali meningkat di tahun 2022. Pengelola mencatat Wislok yang datang yakni sebanyak 5466 orang dan Wisman 24 ribu orang.

Pengunjung Desa Wisata Perkebunan Bukit Lawang

 

Desa Wisata Bukit Lawang di tahun 2019 pengelola mencatat tidak ada pengunjung yang berwisata di Desa Bahorok itu. Penyebabnya karena pada saat itu wisata yang ada belum terbentuk menjadi Desa Wisata.

 

Setahun berikutnya, yakni pada tahun 2020. Wabah Covid-19 yang meningkat di Indonesia. Membuat Pariwisata sepi akibat pembatasan mobilitas. Akibatnya pariwisata mati suri, begitu juga dengan Desa Wisata Bukit Lawang, sehingga tidak ada pengunjung yang datang.

 

Kembali normalnya pariwisata di tahun 2021. Pariwisata di Desa Wisata Bukit Lawang kembali ramai dikunjungi oleh wisatawan. Pengelola mencatat pengunjung yang hadir terdiri dari seribu wisatawan lokal (Wislok) dan 18 ribu wisatawan mancanegara (Wisman).

 

Wisatawan Desa Wisata Perkebunan Bukit awang kembali meningkat di tahun 2022. Pengelola mencatat Wislok yang datang yakni sebanyak 5466 orang dan Wisman 24 ribu orang.

Trafik Pengunjung Desa Wisata Perkebunan Langkat

ribu Orang

No Data Found

Omset Desa Wisata Perkebunan Bukit Lawang

 

Desa Wisata Perkebunan Belum memiliki omset di tahun 2019 dan 2020. Salah satu penyebabnya yaitu tata kelola pariwisata yang belum terbentuk, ditambah wabah covid yang mengharuskan pariwisata di Desa Bahorok ditutup. 

 

Omset Desa Wisata Perkebunan Bukit Lawang pada tahun 2021 meningkat sebab dibukanya Pariwisata dan banyaknya pengunjung yang datang. Pengelola mencatat keuntungan di tahun itu yakni Rp 6 juta.

 

Kenaikan omset di Desa Wisata Perkebunan Bukit Lawang mengalami kenaikan pada tahun 2022. Pengelola mencatat keuntungan bertambah dari tahun sebelumnya yaitu Rp 144 juta.

Grafik Omset Desa Wisata Perkebunan Bukit Lawang

juta Rupiah

No Data Found

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di: