BOGOR – Warga Desa Weninggalih, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengalami kekeringan dan krisis air bersih. Sejak dua bulan terakhir kawasan itu tidak ada hujan, sementara untuk penyediaan air bersih mereka bergantung pada bantuan dari para dermawan dan BPBD setempat.
“Memang di desa Weninggalih sekarang krisis air, bahkan kami telah berkoordinasi dengan BPBD terkait kekurangan air. Suplai yang dikirim dari BPBD masih sangat terbatas,” kata Kepala Desa (Kades) Weninggalih Mamat, Kamis (17/8/2023).
Mamat menjelaskan, Pemerintah Desa (Pemdes) sempat melakukan upaya pengeboran di Dusun 3 Desa Weninggalih guna mencari titik air. Upaya tersebut dilakukam agar masyarakat tidak lagi mengalami kesulitan air bersih.
“Setelah digali hingga 200 meter, kami belum menemukan air sama sekali. Hasil geolistrik 5 titik di Dusun 3 itu tidak menemukan mata air. Program tersebut tidak bisa dilakukan di Dusun 3 Weninggalih,” ujarnya.
Dia berharap Perumda Air Minum Tirta Kahuripan membangun pipa-pipa penyaluran air ke Dusun 3. Masyarakat Desa Weninggalih terutama Dusun 3 mengandalkan air resapan hujan.
“Makanya, di setiap rumah pasti ada tangki penampungan. Di Dusun 3, sekitar 1.500 jiwa. Satu desa terdampak semua, tapi alhamdulillah di sana, di Dusun 1 dan 2 dapat program dari pamsimas. Jadi gak terlalu kekurangan air,” ungkapnya.
Di balik kondisi kritis, Mamat masih bisa bersyukur pihaknya mendapat bantuan air bersih dari relawan yang tergabung dalam sejumlah lembaga dan korporasi. Bantuan itu berupa 38 tanki air bersih dalam sebulan ini.
“Alhamdulillah dengan bantuan tersebut kami sangat terbantu,” ujarnya.
Diketahui, adapun relawan yang membantu menyalurkan air bersih ke Desa Weninggalih, Kecamatan Jonggol, yakni lembaga kemanusiaan Indonesia Care sejummlah 25.000 liter air bersih. Bantuan itu berkat kerja sama dengan mitra strategis Indonesia Care dengan Aliansi Jurnalis Peduli Lingkungan (AJPLI), PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI), dan Oke Komunika.
Penulis: Habib Az
Editor: Rizal Kurniawan