LUMAJANG, – Kesenian ujung atau ojung masih dipertahankan oleh Warga Desa Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang. Kesenian ini rupanya menjadi ajang kerukunan antar warga dan mampu menyita perhatian banyak pengunjung seperti dalam pergelaran Tengger Festival.
“Dua pemain ujung secara bergiliran adu ketangkasan dengan cara saling pukul menggunakan rotan,” kata sala satu pemian Bahrudin, Jum’at (18/8/2023).
Bahrudin menjelaskan, mereka berhadapan untuk menerima pukulan maupun menangkis. Pemain juga diwajibkan bertelanjang dada, agar pukulan yang diterima pemain dapat terlihat jelas.
Selama pertandingan, kata dia, pukulan batang rotan sepanjang satu meter itu terlihat membekas di tubuh para pemain. Uniknya, mereka sama sekali tidak menampakkan wajah kesal ataupun kesakitan, bahkan keduanya saling melempar senyuman.
“Memang permainannya sudah seperti ini. Kami tidak ada dendam sama sekali. Justru kami bermain dengan suka cita,” ujarnya.
Sementara itu, warga sekitar Maulana Yoda mengungkapkan permainan ojung ini ditujukan untuk menjaga kesenian daerah. Salah satu event yang digelar setiap tahunnya yaitu Tengger Festival.
“Ada banyak acara, salah satunya kesenian ojung yang masih dipertahankan. Ini juga untuk menjaga kerukunan antar warga. Sebab, semua warga yang ada di Ranupani ikut berpartisipasi,” tandasnya.
Penulis: Habib Az
Editor: Rizal Kurniawan