Masyarakat di Kampar Bikin Produk Kesehatan dari Daun Kelor

KAMPAR – Sari, masyarakat di Desa Salo Timur, Kecamatan Salo, Kabupaten Kampar Provinsi Riau mengembangkan produk olahan daun kelor dalam bentuk produk kesehatan.

 

Pengembangan usahanya ini merupakan hasil dari Bantuan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kreatif Kelor Menuju Desa Berdaya yang disalurkan oleh PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Tengah (UIP Sumbagteng) melalui program Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL) PLN Peduli.

 

“Pada saat itu daun kelor hanya dimanfaatkan untuk sayur oleh masyarakat. Daun kelor saat itu sudah banyak ditanam oleh masyarakat di pekarangan rumah. Saat pohonnya tinggi kemudian ditebang dan dibuang begitu saja oleh masyarakat, kan sangat sayang sekali, dan ternyata bisa dimanfaatkan untuk dijadikan beragam produk olahan. Itu yang membuat kami termotivasi untuk mengembangkannya,” ungkap Sari, Kamis (17/8/2023).

 

Penyerahan bantuan dilaksanakan di Rumah Kelor Dapur Aru sebagai binaan TJSL PLN UIP Sumbagteng.

 

Sari, pemilik Rumah Dapur Aru mengatakan bahwa awal ia mengenal dan termotivasi untuk mengembangkan produk olahan daun kelor berawal dari pelatihan pengembangan dan budidaya daun kelor yang ditaja program TJSL PT PLN PLN UIP Sumbagteng dalam mendukung ketahanan pangan, yang ia ikuti pada tahun 2021 lalu.

 

Hingga saat ini kelor sudah banyak dikenal oleh masyarakat dan menjadi ikon Kabupaten Kampar, terutama Desa Salo Timur. Produksi kelor tidak hanya memproduksi dalam bentuk makanan saja, tetapi sudah merambah ke produk kesehatan yaitu minyak kayu putih kelor, dan abon patin kelor yang sangat bagus untuk pencegahan stunting serta produk kecantikan yaitu sabun kelor dan serum kelor.

 

Selain itu, dijelaskan Sari bahwa rumah produksi Dapur Aru sudah menjadi plot edukasi untuk mahasiswa dan siswa yang menjani Praktek Kerja Lapangan dan Kuliah Kerja Nyata yang ingin meneliti lebih dalam tentang manfaat kelor.

 

“Rumah Kelor Dapur Aru juga memiliki kelompok wanita tani yang bertugas sebagai pemasok bahan baku kelor bagi Dapur Aru dan juga grup rebana yang dibina langsung oleh Dapur Aru,” imbuh Sari.

 

Sementara itu, General Manager PLN UIP Sumbagteng, I Njoman Surjana D mengartakan bahwa hal ini dilakukan sebagai bentuk komitmen PLN dalam mendorong pertumbuhan ekonomi mikro dalam rangka peningkatan perekonomian yang dikolaborasikan dengan dukungan berbagai pihak untuk bersama menumbuhkan ekonomi masyarakat dan pembangunan berkelanjutan.

 

“Semoga apa yang kami lakukan melalui Program PLN Peduli ini dapat memberikan manfaat lebih karna di samping melaksanakan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan, seperti pembangunan Pembangkit, Gardu Induk dan Jaringan Transmisi, PLN Melalui PLN Peduli yang merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) juga melaksanakan pengembangan UMKM,” pungkasnya.

 

Sementara itu, Tukiran Kepala Desa Salo Timur yang hadir pada saat penyerahan bantuan TJSL PLN Peduli mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan kepada UMKM dan masyarakat di desanya.

 

Menurutnya, TJSL PLN Peduli turut membantu meningkatkan perekonomian terutama bagi Kelompok Wanita Tani yang ada di desanya Salo Timur ini.

 

“Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada PLN atas bantuan yang diberikan bagi masyarakat kami. Dapur Aru sekarang sudah menjadi produk yang tidak asing lagi di kalangan UMKM Riau, dan sudah sering diundang ke Pameran-pameran di Provinsi Riau. Selain Dapur Aru yang sudah di kenal di mana-mana, desa kami juga ikut dikenal dan terkenal karena olahan kelornya. Terima kasih PLN telah menjadikan desa kami menjadi Desa Berdaya PLN,” terang Tukiman.

 

Penulis: Ulfa
Editor: Danu

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *