LUMAJANG, – Warga Desa Rowokangkung dan Sidorejo, Kecamatan Rowokangkung, Kabupaten Lumajang mengeluhkan limbah pabrik gula (PG) yang dibuang di sungai Kali Banter selama bertahun-tahun. Akibatnya, sungai mengeluarkan bau busuk dan menyengat di waktu subuh dan sore hari.
“Limbah sudah dibuang tiga tahun lamanya membuat air yang dulunya jernih berubah menjadi air selokan dengan warna hijau kehitaman-hitaman,” kata Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Rowokangkung Suwatno, Selasa (15/8/2023).
Suwatno yang tinggal tepat di depan Kali Banter sangat merasakan dampaknya. Menurutnya, bau limbah tentunya mengganggu kesehatan, bahkan sumur untuk konsumsi tidak dapat dibangun sejauh 50 meter dari sungai.
“Pernah dibikin sumur, tapi air yang keluar kotor dan berbau sama seperti bau sungai yang tercemar limbah,” keluhnya.
Sementara itu, Kepala Desa Rowokangkung Totok Hariyanto mengatakan dua tahun lalu pihaknya pernah komplain dan dilayangkan ke pihak PG. Sebenarnya, pengolahan limbah pabrik saat dikunjungi dua tahun lalu sudah sangat baik dan membuat bau yang dikeluarkan tak separah sebelum dikomplain warga.
“Namun, beberapa waktu belakangan limbah yang dibuang kembali menimbulkan bau menyengat,” tandasnya.
Penulis: Habib Az
Editor: Rizal Kurniawan