Jembatan Perawang Putus, Warga Terisolir

KEPULAUAN MERANTIJembatan Perawang di Kecamatan Tasik Putri Puyu, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau tiba-tiba roboh pada Senin (14/8/2023) malam. Diduga jembatan penghubung Desa Selat Akar dan Bandul itu ambruk dan jatuh ke sungai akibat tiang penahan konstruksi sudah keropos.

 

Camat Tasik Putri Puyu, Zainal saat dikonfirmasi menjelaskan sebelum ambruk, jembatan itu mengeluarkan bunyi yang keras sehingga warga setempat pun langsung berhamburan, keluar rumah mendekati sumber suara tersebut.

 

“Iya, sebelum ambruk mengeluarkan suara seperti dentuman. Tidak ada korban jiwa, karena saat ambruk kondisi jembatan sedang sepi,” ucap Zainal, Selasa (15/8/2023).

 

Akibat dari kejadian ini, warga yang tersebar di beberapa desa seperti, Desa Mengkirau, Mengkopot, Tanjung Pisang, dan Selat Akar terisolir menuju kecamatan lain.

 

Selain itu, akses sejumlah desa, seperti Tanjung Padang, Mekar Delima, Kudap, Putri Puyu, Kudap, Dedap dan Desa Bandul menuju kantor pusat kecamatan terputus.

 

Zainal menjelaskan, jembatan yang dibangun pada zaman Kabupaten Bengkalis itu selesai pengerjaannya pada tahun 2007 silam dan sejak Kepulauan Meranti dimekarkan menjadi sebuah kabupaten, belum pernah dilakukan pemeliharaan sama sekali.

 

“Belum ada dilakukan pemeliharaan sejak dibangun dan saat ini jembatan tersebut menjadi wewenangnya PUPR Provinsi Riau. Kondisi jembatan yang patah panjangnya sekitar 70 meter dan ambruk ke dalam sungai,” terangnya.

 

Menurutnya, jembatan tersebut menjadi salah satu akses utama yang dilalui masyarakat menuju kecamatan lain, ke pusat kabupaten seperti Selatpanjang, bahkan hingga ke Kabupaten Bengkalis.

 

Zainal mengaku sudah melaporkan kejadian ini kepada pihak provinsi Riau yang berwenang terhadap jembatan tersebut.

 

Selain itu pihaknya juga tengah mencari solusi agar akses dari desa setempat bisa kembali dilewati.

 

“Saat ini kita sedang mencari solusi agar anak sekolah bisa lewat, persoalan ekonomi sembari jalan. Selain itu, kita laporkan kejadian ini pada tingkat provinsi, tadi malam juga secara lisan sudah saya lapor, diharapkan pihak Provinsi secepat ambil sikap, karena jambatan itu merupakan urat nadi bagi kita bersama,” ujarnya.

 

Sebelum kejadian tersebut, Plt Bupati Asmar sempat melakukan peninjauan di sana di sela-sela menghadiri peringatan hari jadi Kecamatan Tasik Putripuyu XI tepatnya Senin 24 Juli 2023.

 

Bersama rombongan Plt Bupati Asmar melihat langsung kondisi jembatan yang merupakan wewenang provinsi tersebut. Ia mengarahkan pemerintah desa bersama kecamatan agar membuat proposal untuk diajukan ke Pemerintah Provinsi Riau.

 

“Saya mengimbau masyarakat lebih berhati-hati saat melewatinya. Insyaallah dalam waktu dekat jembatan yang menjadi urat nadi Kecamatan Tasik Putri Puyu ini akan segera diperbaiki,” ujarnya.

 

Tidak hanya itu, jembatan tersebut juga baru saja dilakukan peninjauan dan pengecekan oleh pihak Dinas PUPR Riau. Dan untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan, pihak desa juga sudah memberikan tanda dan rambu-rambu tanda bahaya agar tidak melaju dengan kecepatan tinggi dan dilarang membawa beban dengan tonase berat.

 

Penulis: Ulfa
Editor: Danu

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *