Site icon Kolom Desa

Seni Ta Butaan Jadi Media Cegah Stunting di Jember

JEMBER – Seni Ta Butaan yang ada di Desa Kamal, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember menggugah ide kreatif mahasiswa yang mengikuti Program Mahasiswa Berdesa (Promahadesa) Universitas Jember. Hal ini dimaksudkan sebagai media penyampaian informasi mengenai pencegahan stunting dan pernikahan dini di desa tersebut.

 

“Kesenian Ta Butaan ini kan khas Desa Kamal dan sudah terkenal juga, pasti yang akan melihat pertunjukkan ini banyak, masyarakat juga bisa dikumpulkan dengan mudah,” kata Ketua Tim Christian, Minggu (13/8/2023).

 

Disebutkan, masih terdapat banyaknya angka pernikahan usia muda di wilayah Desa Kamal menjadi salah satu faktor tingginya angka stunting di desa tersebut. Hal inilah yang mendasari Tim Promahadesa melakukan penyuluhan dan pemberian informasi melalui media kesenian Ta Butaan.

 

“Penyuluhan dengan media panggung boneka yang materinya berupa pencegahan stunting dengan pemilihan makanan bergizi seimbang dikemas sedemikian rupa sehingga menarik untuk anak-anak,” ujarnya.

 

Sementara itu, Aura salah seorang anggota tim berharap dengan adanya penyuluhan pencegahan pernikahan dini dan pencegahan stunting yang dikemas dengan Gebyar Seni Ta Butaan ini dapat menjadi sarana penambahan wawasan dan pengetahuan bersama baik bagi tim Promahadesa maupun seluruh masyarakat Desa Kamal.

 

“Dilihat dari data yang didapatkan, semoga kegiatan ini dapat menjadi awal yang baik untuk menambah ilmu bagi kami dan berdampak positif bagi semua pihak yang turut serta,” tandasnya.

 

Diketahui, Kesenian Ta Butaan merupakan kesenian tertua dan asli dari Kabupaten Jember khususnya Jember bagian utara. Ta’Buthaan berasal dari bahasa Madura, yang jika dirubah ke dalam bahasa Jawa berarti Butho yang berarti raksasa. Kesenian juga tercatat sebagai warisan budaya tak benda (WBTB).

 

Penulis: Habib Az

Editor: Rizal Kurniawan

Exit mobile version