Jembrana – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana melaporkan pihaknya telah memetekan sejumlah wilayah di daerahnya yang berpotensi kekeringan. Selain wilayah yang rutin berpotensi kekeringan, ternyata ada beberapa desa yang kesulitan air bersih seperti Desa Penyaringan dan Desa Yehembang akibat banjir bandang tahun 2022 lalu.
“Kami telah memetakan wilayah mana yang berpotensi kekeringan. Memang ada tambahan karena dampak banjir bandang kemarin (2022),” kata Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra saat dikonfirmasi, Rabu 7 Juni 2023.
Menurutnya, untuk mengantisipasi kesulitan warga untuk mendapatkan air bersih, pihaknya telah menggandeng instansi seperti Satpol PP dan PMI hingga Perumda Tirta Amerta Jati untuk melalukan mitigasi terhadap ancaman kekeringan tersebut.
“Karena ada armada yang masih perlu diperbaiki, kita bekerjasama dengan instansi terkait untuk pemenuhan air bersih kepada warga. Artinya bisa menggunakan mobil tangki milik damkar untuk penyaluran air bersih,” katanya.
Sementara itu, Perbekel Desa Yehembang, I Made Semadi mengatakan sedikitnya ada 400 KK warganya yang belum memperoleh air bersih pasca banjir bandang 2022 lalu. Warga terpaksa mencari air di sungai atau sumber air yang ada di dekat pemukiman sebagiannya juga ada yang memilih menampung air dengan tempat darurat.
“Ratusan warga kami terdampak dan terpaksa mencari air bersih baik dari sungai atau sumber air yang ada di sekitar pemukiman,” katanya.
Terpisah, Direktur Perumda Tirta Amerta Jati Jembrana, I Gede Puriawan mengakui bahwa ada dua lokasi yang masih kesulitan air bersih di Jembrana. yaitu Desa Penyaringan dan Yehembang akibat terdampak banjir bandang bandang 2022 lalu.
“Tapi untuk di Yehembang sudah berupaya untuk mencari sumber air gravitasi baru hanya saja lokasinya lebih jauh daripada sebelumnya. Kami sebenarnua sudau melakukan survei dan kalkulasi biaya untuk pipanisasi serta bak penampungan. Kira-kira anggaranya Rp1,5 Miliar, dan ini masih diajukan. Semoga saja disetujui sehingga ratusan warga yang terdampak bisa mendapat air bersih kedepannya,” ujarnya.
Penulis: Hafidus Syamsi
Editor: Mukhlis