LUMAJANG, – Terdapat sebuah green house yang berisi tanaman anggrek di Desa Purworejo, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang yang kini kian eksis. Tanaman itu dibudidayakan untuk dikirim ke sejumlah konsumen baik di daerah lokal maupun kabupaten tetangga.
“Alhamdulillah, sampai sekarang masih bisa kirim anggrek ke luar daerah. Memang banyak peminatnya. Karena perawatannya mudah. Meskipun harganya cukup mahal,” ucap petani anggrek Fifit, Jum’at (11/8/2023).
Ia menjelaskan, sejauh ini permintaan anggrek di pasaran kian meningkat. Setiap minggunya selalu dikirim ke sejumlah daerahh baik Jember maupun Probolinggo.
“Bahkan hingga sampai ke Pulau Dewata” ujarnya.
Dia menambahkan, anggrek masih menjadi daya tarik, sebab perawatannya cukup mudah tidak perlu disiram air setiap hari. Kuncinya, cukup memperhatikan lumut yang tumbuh pada bagian akar, jika masih basah maka kebutuhan airnya aman.
“Memang perawatannya mudah. Itu yang dipilih pencinta anggrek. Tidak khawatir tanamannya akan mati. Cukup dicek kadar airnya saja,” jelasnya.
Fifit mengaku, banyak konsumen yang merasa takut tidak bisa merawat anggrek, namun ia terus memberikan tips merawat dengan tepat dan cermat. Dia menjelaskan, anggrek tidak perlu terkena sinar matahari dari pagi sampai sore.
“Cukup ditempatkan di teras rumah saja,” urainya.
Bila tembok teras rumah itu berlumut, menurutnya, justru itu lokasi yang ideal untuk ditumbuhi anggrek. Sebab, bunga yang satu ini membutuhkan kelembapan.
“Pada dasarnya, habitat asli anggrek itu berada di hutan hujan tropis,” tandasnya.
Penulis: Habib Az
Editor: Rizal Kurniawan