TABOLANG – Desa Uwie di Kecamatan Muara Uya, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan pantas dijadikan contoh dalam pelaksanaan program kemandirian pangan. Dengan dana sebesar 20 persen atau sekitar Rp210 juta dari anggaran desa, program kemandirian pangan di sektor peternakan dan perkebunan senilai Rp 972 juta telah menghasilkan hasil yang positif sejak tahun 2022.
“Untuk ternak sapi dan kambing yang semula hanya dikelola satu kelompok sekarang berkembang menjadi empat kelompok tani,” Ujar Kepala Desa Uwie Mulyadi Trisno di Tabalong, Kamis (10/08/2023).
Dengan keseluruhan populasi hewan kambing betina sebanyak 44 ekor dan sapi untuk proses peningkatan berat badan sebanyak 19 ekor. Rencana keberlanjutan pangan dengan anggaran sekitar Rp210 juta dari total dana desa sebesar Rp972 juta.
Mulyadi menjelaskan pihak pengurus harus menyerahkan dua ekor anak domba ke desa untuk disalurkan ke penduduk desa yang belum memiliki hewan ternak. Sedangkan sapi penggemukan jika terjual maka keuntungan penjualan disetorkan ke Bumdes sebesar Rp1 juta.
Keuntungan yang dialokasikan ke Bumdes dari penjualan ternak sapi sebesar Rp1 juta setiap tahun dan apabila modal mencukupi akan dialirkan ke penduduk desa lainnya. Implementasi program ketahanan pangan ini juga melibatkan tiga pilar dari kecamatan, polsek, dan koramil dalam pengawasan serta dukungan agar kegiatan dapat berjalan sesuai peraturan.
Kepala Kecamatan Muara Uya H Sunardi mengakui kesuksesan program kemandirian pangan di Desa Uwie berkat komitmen para kelompok petani dan pemerintah desa yang serius dalam mengembangkan peternakan dan sektor pertanian. Evaluasi program ini memang memberikan manfaat bagi masyarakat dan Desa Uwie dapat dijadikan contoh bagi desa-desa lainnya.
Sebagai infromasi, Dari 14 desa di Kecamatan Muara Uya tambahnya hanya beberapa desa yang melaksanakan program ketahanan desa diantaranya Desa Mangkupum, Desa Uwie dan Desa Lumbang.
Penulis: Devi arp
Editor: Mukhlis